KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,15% pada tahun 2025 mendatang. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,15% pada tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi tahun depan masih didorong dari konsumsi rumah tangga dan investasi. "Namun masih ada risiko dari eksternal seperti kebijakan proteksionis AS hingga volatilitas harga komoditas," jelas Josua dalam acara Media Briefing Permata Bank Economi Outlook 2025 di Hotel St. Regis, Selasa (3/12).
Josua menjelaskan proyeksi optimis ini memberikan dasar kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu juga memaksimalkan potensi konsumsi rumah tangga, memperkuat diversifikasi ekspor serta menarik investasi asing. Baca Juga: Buruh Bersorak, Pengusaha Berontak: Polemik Kenaikan UMP 6,5% Tahun 2025 Menurut Josua dibutuhkan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang sinergis guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. "Kami percaya bahwa memanfaatkan potensi domestik yang dimiliki Indonesis menjadi kunci dalam mengatasi tantangan perekonomian akibat dinamika ekonomi global," ujarnya. Di sisi lain, Josua juga melihat tahun 2025 mendatang inflasi Indonesia diproyeksikan masih berada dalam target Bank Indonesia yaitu 3,12%. Meski begitu kenaikan PPN menjadi 12% serta pemberlakuan cukai plastik, rokok dan minuman manis akan memberikan tekanan pada inflasi.