Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat ke 4,95%, Sesuai Prediksi Ekonom



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat ke 4,95% pada kuartal III 2024. Hal itu sesuai dengan proyeksi dari sejumlah ekonom yang mengatakan akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024.

Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin mengungkapkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini telah sesuai dengan proyeksi para ekonom. Dimana diproyeksikan akan ada perlambatan, tetapi tidak jauh dari 5% pada kuartal iii 2024. 

"Jika angka tetap lima koma, kredibilitas BPS akan dipertanyakan, ungkap Wijayanto kepada Kontan, Selasa (5/10).


Baca Juga: BPS Catat Rerata Upah Buruh Indonesia Rp 3,26 Juta, Terbesar Dari Pertambangan

Menurut Wijayanto melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 ini didorong dari penurunan daya beli akibat melemahnya ekonomi dan melambatnya gelontoran BLT menjadi sebab utama. Ia mengatakan terjadinya deflasi selama lima bulan berturut-turut merupakan fakta tak terbantahkan.

Wijanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kuartal I hingga III 2024 secara yoy mencapai 5,11%, 5,05%, dan 4,95%. Artinya Januari hingga September 2024 secara year on year tumbuh 5,03%. Melihat trend deflasi yang sudah mulai berakhir di Oktober, menurut Wijayanto kurtal IV akan lebih dinamis dari kuartal III. 

"Diperkirakan akhir 2024 akan tumbuh dikisaran 5,0-5,2%," ujarnya. 

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 mencapai 4,95% year on year (YoY). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,05% YoY. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03% sepanjang Januari hingga September 2024 (c-to-c). 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 4,95%, DEN Rekomendasikan Tingkatkan Daya Beli Kelas Menengah

Selanjutnya: Jhonlin Agro (JARR) Raih Fasilitas Kredit Investasi Rp 1,4 Triliun dari Bank Mandiri

Menarik Dibaca: Hujan Ringan Mulai Siang, Berikut Prediksi Cuaca Besok (6/11) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati