KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada tantangan yang menghadang prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, tantangan pertumbuhan ekonomi datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ia memerinci. Pada semester I-2024, tantangan ekonomi datang dari potensi peningkatan inflasi pangan akibat berlanjutnya fenomena kekeringan panjang atau El Niño.
Baca Juga: Pendapatan Asuransi Jiwa Tumbuh Tipis pada Paruh Pertama Tahun 2023 “El Niño berpotensi berdampak pada konsumsi rumah tangga,” terang Josua kepada
Kontan.co.id, Senin (5/2). Selain itu, ketidakpastian terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024 dapat menyebabkan strategi
wait and see dari investor yang akan memengaruhi pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Risiko perlambatan kinerja ekspor juga datang, akibat perlambatan ekonomi global. Meski demikian, pada paruh pertama tahun ini tetap ada peluang bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk peningkatan belanja pemerintah terkait Pemilu 2024 dan percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Masih Mengkilap di Paruh Pertama Tahun Ini Memasuki semester II-2024, Josua melihat prospek yang lebih cemerlang untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Mengingat, “Pemilu akan selesai, ada potensi penurunan suku bunga kebijakan global yang juga akan mengurangi tekanan eksternal secara bertahap yang mendorong investasi asing langsung serta arus modal masuk lebih banyak,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi tahun ini juga akan didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang cenderung pro pertumbuhan.
Baca Juga: Harga Emas Diramal Fluktuatif pada Paruh Pertama 2024, Begini Saran untuk Investor Sehingga, Josua pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan tumbuh di kisaran 5,07% yoy, atau sedikit lebih tinggi dari capaian pertumbuhan 5,05% yoy pada 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli