JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melambat pada kuartal IV tahun ini. Pemerintah memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini hanya sekitar 6,3%.Kepala Bidang Analisis Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rofianto Kurniawan mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat ini sudah memperhitungkan realisasi belanja negara pada akhir tahun yang diperkirakan membludak. "Kalau tahun 2010 lalu dari kuartal III ke kuartal IV (pertumbuhan) belanja pemerintah sebesar 5%, dan sekarang sudah kita naikkan jadi 8%. Kalau secara year on year spending pemerintah sudah naik 5%," ungkapnya, Kamis (17/11).Prediksi angka pertumbuhan kuartal IV ini lebih rendah dibandingkan kuartal III tahun ini. Pada periode Juli-September lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,5%. Ramalan itu juga lebih kecil bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 6,9%.Meski mengalami perlambatan, Rofianto yakin perekonomian Indonesia masih lebih baik ketimbang negara tetangga. Sebab, dia beralasan, negara lain juga mengalami perlambatan dan bahkan lebih buruk.Ia mencontohkan, Malaysia awalnya mematok pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun ini tapi pada kuartal III kemarin ekonomi Malaysia hanya mampu tumbuh sekitar 4,8% - 5%. "Filipina juga mungkin akan merevisi turun target pertumbuhannya di 2011 yang sebesar 4,7% karena pada kuartal III hanya tumbuh 4%," katanya.Kepala Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia Rizal Djaafara juga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa mencapai 6,5%. Pasalnya, meski ada perlambatan, tapi ekspor dan arus investasi masih cukup tinggi. Bahkan, ia memperkirakan pada kuartal IV tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 6,6%.Riza menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal IV ditopang oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peningkatan kinerja industri pengolahan juga mendukung pertumbuhan di kuartal IV. Selain itu, motor penggerak ekonomi lainnya seperti investasi, konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah bisa sedikit menopang perlambatan kinerja ekspor.Menurut Rizal, pengaruh gejolak ekonomi global baru akan terasa di Indonesia pada tahun depan. "Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan berada pada kisaran 6,3% - 6,7%," ujarnya.Hanya saja, ia mengakui jika terjadi perlambatan ekonomi global, bisa jadi pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya sekitar 6,3% - 6,5%. Makanya, "Dengan upaya pemerintah (dalam mendorong belanja) mudah-mudahan bisa capai 6,7%," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2011 bakal melambat
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melambat pada kuartal IV tahun ini. Pemerintah memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini hanya sekitar 6,3%.Kepala Bidang Analisis Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rofianto Kurniawan mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat ini sudah memperhitungkan realisasi belanja negara pada akhir tahun yang diperkirakan membludak. "Kalau tahun 2010 lalu dari kuartal III ke kuartal IV (pertumbuhan) belanja pemerintah sebesar 5%, dan sekarang sudah kita naikkan jadi 8%. Kalau secara year on year spending pemerintah sudah naik 5%," ungkapnya, Kamis (17/11).Prediksi angka pertumbuhan kuartal IV ini lebih rendah dibandingkan kuartal III tahun ini. Pada periode Juli-September lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,5%. Ramalan itu juga lebih kecil bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar 6,9%.Meski mengalami perlambatan, Rofianto yakin perekonomian Indonesia masih lebih baik ketimbang negara tetangga. Sebab, dia beralasan, negara lain juga mengalami perlambatan dan bahkan lebih buruk.Ia mencontohkan, Malaysia awalnya mematok pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun ini tapi pada kuartal III kemarin ekonomi Malaysia hanya mampu tumbuh sekitar 4,8% - 5%. "Filipina juga mungkin akan merevisi turun target pertumbuhannya di 2011 yang sebesar 4,7% karena pada kuartal III hanya tumbuh 4%," katanya.Kepala Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia Rizal Djaafara juga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa mencapai 6,5%. Pasalnya, meski ada perlambatan, tapi ekspor dan arus investasi masih cukup tinggi. Bahkan, ia memperkirakan pada kuartal IV tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 6,6%.Riza menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal IV ditopang oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peningkatan kinerja industri pengolahan juga mendukung pertumbuhan di kuartal IV. Selain itu, motor penggerak ekonomi lainnya seperti investasi, konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah bisa sedikit menopang perlambatan kinerja ekspor.Menurut Rizal, pengaruh gejolak ekonomi global baru akan terasa di Indonesia pada tahun depan. "Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan berada pada kisaran 6,3% - 6,7%," ujarnya.Hanya saja, ia mengakui jika terjadi perlambatan ekonomi global, bisa jadi pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya sekitar 6,3% - 6,5%. Makanya, "Dengan upaya pemerintah (dalam mendorong belanja) mudah-mudahan bisa capai 6,7%," ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News