Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada prediksi, rupiah melonjak ke Rp 13.895



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin perkasa setelah rilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Rabu (6/2) pukul 11.24 WIB, nilai tukar rupiah berada di Rp 13.895 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,48% ketimbang Senin lalu yang ada di Rp 13.962 per dollar AS.

Penguatan rupiah yang terjadi sejak awal perdagangan hari ini, menurut analis Monex Investindo Futures Faisyal, karena data indeks jasa AS atau ISM No-Manufacturing PMI turun 1,3 poin ke level 56,7 di periode Januari 2019. Level tersebut merupakan level terendah sejak Juli tahun lalu dan lebih rendah dari perkiraan konsensus di 57,2 dan data bulan sebelumnya di 57,6.

Penguatan rupiah makin tajam setelah Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 di angka 5,17% secara tahunan, lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya pada 5,07%.


Pertumbuhan ekonomi kuartal keempat mencapai 5,18% secara year on year dan kontraksi 1,69% secara kuartalan jika dibandingkan dengan kuartal ketiga.

Sementara, Faisyal mengamati pidato Presiden AS, Donald Trump yang baru saja rampung tidak banyak membawa perubahan bagi posisi dollar AS yang masih stabil di level rendahnya. Tentunya, sentimen eksternal ini membawa angin segar bagi rupiah.

Faisyal mengatakan sentimen lain yang berpotensi mendukung penguatan rupiah hari ini adalah terkoreksinya harga minyak mentah akibat cadangan minyak mentah AS yang menyentuh 2,5 juta barel.

Hingga penutupan perdagangan nanti sore, Faisyal memproyeksikan rupiah berpotensi menguat secara terbatas seiring pelaku pasar yang menanti pidato Jerome Powell dalam mengabarkan langkah The Fed ke depannya.

Faisyal memproyeksikan rupiah sore nanti berpotensi ditutup di rentang Rp 13.830 per dollar AS hingga Rp 13.860 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati