KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 4,2% quarter on quarter (q/q) non-seasonally adjusted (Faktor musiman yang mempengaruhi laju pertumbuhan seperti Natal dan Lebaran) atau terkontraksi sebesar 5,3% year on year (yoy) pada triwulan 2-2020. Ekonom IKS, Eric Sugandi menilai, faktor pendorong atau penyumbang pada pertumbuhan ekonomi yang tumbuh negatif itu didorong dari sisi lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan dan sektor industri pengolahan di triwulan 2-2020. “Sektor tersebut menjadi penyumbang utama kontraksi ekonomi di triwulan II-2020,” ujar Eric dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/8). Baca Juga: IKS proyeksikan inflasi akan berada di kisaran 2,7% - 3% yoy pada akhir tahun 2020
Pertumbuhan ekonomi negatif di kuartal II-2020, sebab konsumsi rumah tangga rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 4,2% quarter on quarter (q/q) non-seasonally adjusted (Faktor musiman yang mempengaruhi laju pertumbuhan seperti Natal dan Lebaran) atau terkontraksi sebesar 5,3% year on year (yoy) pada triwulan 2-2020. Ekonom IKS, Eric Sugandi menilai, faktor pendorong atau penyumbang pada pertumbuhan ekonomi yang tumbuh negatif itu didorong dari sisi lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan dan sektor industri pengolahan di triwulan 2-2020. “Sektor tersebut menjadi penyumbang utama kontraksi ekonomi di triwulan II-2020,” ujar Eric dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/8). Baca Juga: IKS proyeksikan inflasi akan berada di kisaran 2,7% - 3% yoy pada akhir tahun 2020