Pertumbuhan ekonomi Q1 2017 capai 5,01%



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini mencapai 5,01% year on year (YoY). Angka ini sesuai dengan proyeksi sebagian ekonom dan proyeksi Bank Indonesia (BI). Tetapi lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah yang sebesar 5,1% YoY.

Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2016 dan kuartal kempat 2016 yang tercatat masing-masing sebesar 4,92% dan 4,94% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan itu dipengaruhi oleh harga komoditas nonmigas di pasar internasional kuartal pertama tahun ini yang mengalami peningkatan.


"Misalnya beberapa komoditas pertanian, seperti beras, kedelai, daging, ikan, teh dan komoditas tambang, seperti bijih besi, alumunium, seng, tembaga," katanya saat konferensi pers di kantornya, Jumat (5/5).

Selain itu, kondisi ekonomi global kuartal pertama juga meningkat. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia seperti China menguat menjadi 6,9% dari sebelumnya 6,7%, Amerika Serikat menjadi 1,9% dari 1,6%, dan Singapura menjadi 2,5% dari 1,9%.

Selain itu, inflasi kuartal pertama 2017 juga tercatat hanya 1,19%, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,61%.

Realisasi belanja pemerintah juga meningkat menjadi Rp 400,14 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 391,04 triliun. Nilai ekspor dan impor juga naik, masing-masing sebesar 20,84% YoY dan 14,83% YoY.

Sementara realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM naik 13,2% YoY, penjulan mobil naik 5,96% YoY, penjualan semen naik 1,48% YoY dan adanya peningkatan produksi makanan dan minuman dalam rangka persiapan menyambut puasa lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia