KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permata Institute for Economic Research (PIER) menyoroti sejumlah tantangan yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan ada sejumlah risiko eksternal yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Ia menyebutkan kebijakan proteksionis Amerika Serikat, perlambatan permintaan global hingga harga komoditas menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. "Maka dibutuhkan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang sinergis guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global," jelas Josua dalam acara Media Briefing Permata Bank Economic Outlook 2025 di Hotel St. Regis, Selasa (3/12).
Baca Juga: Stabilitas Pasokan Energi Dinilai Penting Untuk Jaga Keseimbangan Ekonomi Josua mengatakan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan tetap stabil di level 3,2% pada tahun 2025. Meski begitu tetap terdapat divergensi pertumbuhan ekonomi antara negara maju dan berkembang. Di AS kebijakan berorientasi domestik diprediksi akan berdampak pada inflasi diatas target The Fed yaitu 2%. Sehingga berpotensi Bank Sentral AS memiliki ruang penurunan suku bunga 50 bps pada 2025 menjadi 3,75% hingga 4,00%.