Pertumbuhan Ekonomi Singapura Kuartal III-2024 Meningkat 4,1%



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perekonomian Singapura mengalami percepatan pada kuartal ketiga 2024 dengan pertumbuhan sebesar 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi di sektor manufaktur setelah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan 2,9 persen pada kuartal kedua 2024, menurut estimasi awal yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) pada Senin (14 Oktober 2024).

Secara triwulanan (quarter-on-quarter) berdasarkan penyesuaian musiman, ekonomi Singapura tumbuh sebesar 2,1 persen, lebih cepat daripada 0,4 persen pada kuartal kedua.

Estimasi Awal Produk Domestik Bruto (PDB)


Estimasi awal PDB sebagian besar dihitung dari data yang dikumpulkan dalam dua bulan pertama kuartal tersebut, yakni Juli dan Agustus dalam hal ini. Estimasi ini dimaksudkan sebagai indikator awal pertumbuhan PDB untuk periode tiga bulan dan dapat direvisi ketika lebih banyak data tersedia.

Pada Agustus lalu, Singapura mempersempit perkiraan pertumbuhan PDB tahunan menjadi 2 hingga 3 persen setelah kinerja yang lebih baik dari perkiraan pada paruh pertama tahun ini. Sebelumnya, MTI memperkirakan pertumbuhan PDB antara 1 hingga 3 persen untuk tahun 2024.

Baca Juga: Indonesia Minta Google dan Apple Blokir Aplikasi Temu, E-Commerce dari China

Pertumbuhan Sektor Manufaktur

Sektor manufaktur mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,5 persen pada kuartal ketiga, bangkit dari kontraksi sebesar 1,1 persen pada kuartal sebelumnya. Pada kuartal pertama 2024, sektor ini juga mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen.

“Pertumbuhan sektor ini didukung oleh ekspansi output di seluruh kluster manufaktur, kecuali kluster manufaktur biomedis,” ujar MTI. Secara triwulanan, sektor manufaktur tumbuh sebesar 9,9 persen, dibandingkan dengan kontraksi 1,2 persen pada kuartal kedua.

Sektor Konstruksi dan Layanan

Sektor konstruksi mengalami ekspansi sebesar 3,1 persen pada kuartal ketiga, lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan 4,8 persen pada kuartal kedua. Pertumbuhan ini terkait dengan peningkatan output konstruksi sektor publik. Secara triwulanan, pertumbuhan sektor ini datar, melambat dari pertumbuhan 3,4 persen pada kuartal sebelumnya.

Sementara itu, sektor perdagangan grosir dan eceran serta transportasi dan penyimpanan secara kolektif tumbuh sebesar 3,5 persen dari tahun lalu, setelah mencatatkan pertumbuhan 3,9 persen pada kuartal kedua. Seluruh sektor dalam kelompok ini mengalami pertumbuhan kecuali perdagangan eceran.

Pertumbuhan di sektor transportasi dan penyimpanan didorong oleh transportasi air dan udara, sementara pertumbuhan perdagangan grosir dipacu oleh segmen mesin, peralatan, dan suplai.

Baca Juga: Daftar 10 Negara dengan Perekonomian Terbaik di Dunia Tahun 2024

Kelompok sektor yang mencakup informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, serta jasa profesional tumbuh sebesar 4,3 persen secara tahunan pada kuartal ketiga, melambat dari pertumbuhan 5,3 persen pada kuartal kedua. Di sektor informasi dan komunikasi, pertumbuhan didorong oleh sektor IT dan layanan informasi, sementara sektor jasa profesional sebagian besar didukung oleh kantor pusat dan kantor perwakilan bisnis.

"Di sisi lain, sektor keuangan dan asuransi tumbuh berkat peningkatan aktivitas di seluruh segmen, terutama di segmen perbankan, layanan pendukung keuangan, dan manajemen dana," jelas MTI. Secara triwulanan, kelompok sektor ini tumbuh sebesar 1,6 persen, dibandingkan dengan 1,2 persen pada kuartal kedua.

Kelompok sektor yang mencakup akomodasi, layanan makanan, real estat, layanan administrasi, dan jasa lainnya tumbuh sebesar 1 persen pada kuartal ketiga, tidak berubah dari kuartal sebelumnya. Pertumbuhan dalam kelompok ini dipimpin oleh sektor akomodasi dan jasa lainnya.

"Secara khusus, sektor akomodasi berkembang seiring dengan terus pulihnya kedatangan pengunjung internasional," tambah MTI. Secara triwulanan, sektor-sektor dalam kelompok ini tumbuh sebesar 0,8 persen, berbalik dari kontraksi sebesar 1,3 persen pada kuartal kedua.

Estimasi awal PDB untuk kuartal ketiga 2024 akan dilengkapi dengan data inflasi, ketenagakerjaan, dan produktivitas dalam Economic Survey of Singapore yang akan dirilis bulan depan.

Selanjutnya: Pilah-Pilah Emiten Minyak Saat WTI dan Brent Volatil, Antara RAJA, MEDC dan ELSA

Menarik Dibaca: Tekanan Udara Ban Mobil Ideal Bikin BBM Irit

Editor: Handoyo .