Pertumbuhan ekonomi tak sesuai harapan, IHSG masih hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini (7/5) diperkirakan bakal berdampak negatif bagi pasar saham. Pada penutupan sesi I perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ditutup menguat.

Hingga siang ini. indeks masih menguat 0,85% atau sekitar 49,06 poin di level 5.841,40. Kenaikan IHSG masih disertai aksi jual atau net sell investor asing sebesar Rp 220,84 miliar.

Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, laporan BPS pada dasarnya berdampak negatif bagi pergerakan IHSG. Ini tampak dari pergerakan IHSG sekitar jam 11 saat diumumkan, indeks sempat terkoreksi dari 5.863 menjadi 5.808. "Jadi dampaknya untuk hari ini negatif," kata Lucky kepada Kontan.co.id.


Di sesi II perdagangan hari ini, ia memperkirakan IHSG masih akan cenderung turun. Pasalnya, target pertumbuhan ekonomi 5,3% tahun ini akan terkendala untuk dicapai. Dengan perkiraan ekonomi tak akan jauh bergerak dari level 5%. "Untuk perdagagan sesi II, support akan ada di 5.808 dan resistance di 5.830," jelasnya.

Hingga akhir perdagangan nanti, Lucky merekomendasikan sektor pertambangan kepada investor. Begitu juga beberapa saham menarik menurutnya untuk hari ini, seperti PTBA, UNTR dan ADRO.

Sebagai informasi, Senin (7/5) pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga bulan pertama 2018 tercatat di bawah ekspektasi, yakni 5,06%, sebagaimana diumumkan BPS. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 5,01%

Untuk pertumbuhan secara kuartalan, ekonomi Indonesia turun 0,42%, atau masih lebih rendah dari kuartal IV-2017 yang mencapai 5,19%.

Sehingga, ekonomi tiga bulan pertama 2018 itu, tumbuh di bawah proyeksi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang masing-masing sebesar 5,1% dan 5,2% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati