Pertumbuhan GDP Jepang di Q3 ditopang ekspor



TOKYO. Ekonomi Jepang di kuartal III-2016 berhasil membaik ditopang ekspor yang meningkat. Namun, aktivitas ekonomi domestik Jepang yang masih lemah menimbulkan keraguan akan adanya tanda-tanda harapan pemulihan ekonomi Jepang dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

Apalagi kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS yang membuat ekonomi global penuh ketidakpastian, makin memberatkan ekonomi negeri sakura ini. Ekonomi Jepang pada kuartal III-2016 berhasil tumbuh 2,2%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 0,9%. Sementara, pada kuartal II-2016, pertumbuhan Jepang hanya 0,7%.

Adapun ekspansi bisnis kuartalan di kuartal III tumbuh 0,5% setelah di kuartal II menurun. Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang sebesar 0,2%. Sedangkan, konsumsi swasta, yang menyumbang 60% PDB, naik 0,1% atau stagnan dari pencapaian di kuartal II. Ini menandakan dorongan efek Perdana Menteri Shinzo Abe yang dijuluki efek Abenomic belum menyebar ke konsumsi rumah tangga karena penghasilan masyarakat pun yang masih rendah.  


Komponen penting dari PDB yaitu, belanja modal terlihat masih mendatar, setelah terjadi penurunan 0,1% pada kuartal II. Adapun permintaan dari luar negeri (ekspor bersih) memberi kontribusi 0,5% ke GDP. Sementara penurunan impor disebabkan karena kenaikan mata uang yen, penurunan harga minyak, dan permintaan domestik yang lemah.

Editor: Rizki Caturini