JAKARTA. Perekonomian nasional yang diprediksi masih tumbuh di tahun depan membawa angin segar bagi pebisnis perhotelan. Prospek hotel bujet yang kini lagi menjadi primadona bisa melaju kencangan di tahun depan. Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) memprediksi, pertumbuhan hotel bujet tahun depan bakal mencapai 6%. Tahun ini diperkirakan pertumbuhan hotel bujet 4,5% sampai 5% dari tahun 2011 yang mencapai 13.794 kamar. “Tahun depan kondisi ekonomi diprediksi masih bagus untuk bisnis dan wisata. Sudah pasti, kebutuhan hotel bujet masih tinggi,” ujar Ali ke KONTAN, Selasa (4/11).
Ia memprediksi, tahun depan, para pengembang sudah mulai pasangan ancang-ancang untuk melanjutkan ekspansi di hotel bujet yang dinilai lebih efisien ketimbang hotel berbintang. Direktur PT Ciputra Property Tbk Artadinata Djangkar mengatakan, bisnis hotel bujet bakal menjadi salah satu fokus bisnis Ciputra di masa datang, selain mengembangkan proyek seperti superblok Ciputra World Jakarta. Artadinata menambahkan, Grup Ciputra berencana membangun 20 hotel bujet dengan investasi sekitar Rp 800 miliar dalam dua hingga tiga tahun ke depan. "Kunjungan pebisnis dan wisata baik lokal maupun asing menunjukkan tren positif hingga tahun depan," katanya.Sebagai langkah awal, Ciputra Property bakal membangun tiga hotel bujet di Bandung, Yogyakarta dan Semarang. Sementara rencana pembangunan lima hotel lain di Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Palembang, dan Medan masih negosiasi. Artadinata bilang, hotel bujet Ciputra bakal dibangun 10 lantai sampai 12 lantai dengan jumlah kamar antara 120 hingga 140 kamar dengan tarif sekitar Rp 300.000 sampai Rp 400.000 per malam. "Ini untuk meningkatkan pendapatan berulang kami," tandasnya.
PT Intiwhiz International, anak usaha PT Intiland Development Tbk juga mencanangkan akan membangun 60 hotel bujet Whiz hingga lima tahun ke depan. Mereka sudah ada komitmen kerjasama pembangunan 19 hotel di berbagai daerah seperti di Legian, Nusa Dua, Cikini, Kelapa Gading, Bogor, Manado, Samarinda dan Makasar. Theresia Rustandi, Sekretaris Korporat Intiland mengatakan, untuk membangun jaringan hotel bujet ini, mereka akan mengeluarkan dana sekitar Rp 50 miliar-Rp 70 miliar untuk satu hotel. "Kami berharap bisa menaikkan pendapatan berulang kami sampai 30% tahun depan, saat ini masih 10%," katanya. Ferry Salanto, Research Department Manager Colliers International, bilang, kota bisnis seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar cocok dibangun hotel tipe ini lantaran tingkat okupansi yang cukup baik. n Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon