KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kerap menyentuh rekor di tahun 2017 ini membuat banyak analis optimistis indeks saham domestik mampu menembus angka 6.000. Meski begitu, pertumbuhan IHSG di tahun 2018 tidak akan semenarik di tahun ini. VP Research & Analyst Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan, momentum pasar dan pertumbuhan laba emiten bisa jadi faktor pendorong IHSG untuk menembus angka 6.000. "Saat ini kondisi pasar sudah kurang dari 1% dari level 6.000, sehingga apapun bisa jadi pendorong IHSG," kata Nico kepada KONTAN, Senin (16/10). Walau Nico memasang target IHSG di level 5.950 tahun ini, ia tidak menampik indeks akan bisa mencapai angka 6.000. Jika angka tersebut tercapai, ada kemungkinan IHSG bisa menembus level 6.200 di akhir tahun nanti.
Pertumbuhan IHSG tahun depan diramal stagnan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kerap menyentuh rekor di tahun 2017 ini membuat banyak analis optimistis indeks saham domestik mampu menembus angka 6.000. Meski begitu, pertumbuhan IHSG di tahun 2018 tidak akan semenarik di tahun ini. VP Research & Analyst Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan, momentum pasar dan pertumbuhan laba emiten bisa jadi faktor pendorong IHSG untuk menembus angka 6.000. "Saat ini kondisi pasar sudah kurang dari 1% dari level 6.000, sehingga apapun bisa jadi pendorong IHSG," kata Nico kepada KONTAN, Senin (16/10). Walau Nico memasang target IHSG di level 5.950 tahun ini, ia tidak menampik indeks akan bisa mencapai angka 6.000. Jika angka tersebut tercapai, ada kemungkinan IHSG bisa menembus level 6.200 di akhir tahun nanti.