JAKARTA. Pertumbuhan Indeks Saham Syariah (ISSI) ternyata cukup menggembirakan. Sejak dirilis pada 12 Mei 2011 lalu, pertumbuhan ISSI sering melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan jika diukur sejak pembukaan awal tahun 2012 lalu, ISSI masih lebih unggul. Hal ini memicu adanya harapan akan peningkatan produk pasar modal berbasis syariah.Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, sejak awal tahun 2012 ini, pertumbuhan ISSI mencapai 10,97%. Sementara, IHSG hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,82% sejak awal tahun lalu. "Ya, memang tergantung bobot saham yang tengah naik dan juga turun. Oleh sebab itu, tidak bisa juga disebut jika saham ISSI lebih menarik dibandingkan saham non syariah," kata Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito saat ditemui di Jakarta, Senin (16/4).Sebagai catatan saja, saat ini sudah terdapat 253 saham syariah dari total 443 emiten yang tercatat di BEI. Selain ISSI, indeks lain yang berbasis syariah adalah Jakarta Islamic Indeks (JII) yang beranggotakan 30 saham emiten. Secara total, market cap saham syariah di BEI mencapai lebih dari Rp 3.709 triliun atau lebih dari 80% dari total kapitalisasi pasar BEI yang sudah menyentuh angka Rp 4.100 triliun. Rinciannya, market cap ISSI sebesar Rp 2.192 triliun atau dengan porsi 56% dari total dan JII sebesar Rp 1.517,8 triliun dengan porsi 38,8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pertumbuhan ISSI melampaui pertumbuhan IHSG
JAKARTA. Pertumbuhan Indeks Saham Syariah (ISSI) ternyata cukup menggembirakan. Sejak dirilis pada 12 Mei 2011 lalu, pertumbuhan ISSI sering melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan jika diukur sejak pembukaan awal tahun 2012 lalu, ISSI masih lebih unggul. Hal ini memicu adanya harapan akan peningkatan produk pasar modal berbasis syariah.Berdasarkan data yang dihimpun KONTAN, sejak awal tahun 2012 ini, pertumbuhan ISSI mencapai 10,97%. Sementara, IHSG hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,82% sejak awal tahun lalu. "Ya, memang tergantung bobot saham yang tengah naik dan juga turun. Oleh sebab itu, tidak bisa juga disebut jika saham ISSI lebih menarik dibandingkan saham non syariah," kata Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito saat ditemui di Jakarta, Senin (16/4).Sebagai catatan saja, saat ini sudah terdapat 253 saham syariah dari total 443 emiten yang tercatat di BEI. Selain ISSI, indeks lain yang berbasis syariah adalah Jakarta Islamic Indeks (JII) yang beranggotakan 30 saham emiten. Secara total, market cap saham syariah di BEI mencapai lebih dari Rp 3.709 triliun atau lebih dari 80% dari total kapitalisasi pasar BEI yang sudah menyentuh angka Rp 4.100 triliun. Rinciannya, market cap ISSI sebesar Rp 2.192 triliun atau dengan porsi 56% dari total dan JII sebesar Rp 1.517,8 triliun dengan porsi 38,8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News