JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan pertumbuhan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) yang sedikit di bawah target pada triwulan I lalu. Direktur Jamkrindo, Bhakti Prasetyo mengatakan, pada triwulan I tahun ini, penjaminan KUR tercatat pertumbuhannya sebesar 24,3% dari target per triwulannya sebesar 25% per tahun. Bhakti bilang, penjaminan KUR bisanya ditargetkan bisa menyumbang kontribusi sebesar Rp 20 triliun dan per kuartalnya bisa mencapai Rp 5 triliun.
Namun, sejak keluarnya surat menteri keuangan terkait pembagian jaminan kredit kepada Jamkrindo dan Askrindo membuat pendapatan penjaminan KUR sedikit menurun. "Surat menteri keuangan meminta kepada perbankan untuk tidak perlu menambah BUMN, hanya Jamkrindo dan Askrindo. Sehingga jaminan KUR pun dibagi dua sama banyaknya kepada Jamkrindo dan Askrindo" ujarnya. Apalagi, penyaluran KUR pada tahun ini pun hanya dianggarkan sebesar Rp 37 triliun. Dengan peraturan yang baru diterbitkan tahun lalu tersebut, Bhakti memprediksi untuk prospek ke depannya penjaminan KUR Jamkrindo tahun ini hanya akan tumbuh sesuai target atau bahkan bisa berada di bawah target. "Dengan prediksi seperti itu, target penjaminan KUR pun bisa diturunkan pada tahun ini. Jika sebelumnya setiap tahun bisa mencapai Rp 20 triliun, maka tahun ini bisa menjadi Rp 18,5 triliun," ujarnya. Selain itu, Bhakti juga menyebutkan iklim politik yang belum pasti juga ikut berpengaruh pada seluruh sektor ekonomi yang akhirnya membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kesulitan untuk berkembang dan mendapatkan kredit. Meski begitu, Bhakti masih optimistis, penjaminan kredit KUR bisa tetap bisa berjalan dengan baik pada tahun ini. Kendati, bila melihat pertumbuhan ekonomi makro (year on year) terjadi pelambatan yang berakibat pada penyaluran kredit oleh bank.
Namun ada satu bank yang tetap menunjukkan pertumbuhan kredit yang cukup baik. Bhakti bilang, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi bank yang menunjukkan adanya pertumbuhan kredit yang baik bila dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Hal ini menjadi poin plus bagi Jamkrindo karena kredit yang dijaminkan Jamkrindo kepada BRI cukup banyak. Dari total keseluruhan kredit yang dijaminkan, BRI memegang kontribusi sebesar 62% terhadap keseluruhan penjaminan KUR yang dilakukan Jamkrindo. "Panyaluran kredit BRI masih akan bertumbuh. Sedangkan di bank-bank lainnya justru sedang menghadapi NPL yang naik. Ini menunjukkan pertumbuhan kredit tetap akan berjalan pada tahun ini akan tetapi lajunya mungkin tidak seperti pada 2013 lalu," ujar Bhakti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan