Pertumbuhan Jepang kuartal II melambat



TOKYO. Perekonomian Jepang tumbuh lebih rendah dibanding prediksi analis pada kuartal dua lalu. Penyebabnya, krisis utang Eropa dan penguatan yen memberatkan pertumbuhan ekspor Negeri Sakura itu. Data yang dirilis Kabinet Pemerintahan Jepang menunjukkan, tingkat Produk Domestik Bruto di sepanjang kuartal II naik 1,4%. Bandingkan dengan pertumbuhan PDB di kuartal I yang mencapai 5,5%. Sementara, nilai tengah 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan sebesar 2,3%. Data tersebut menunjukkan kenaikan risiko pada pertumbuhan ekonomi Jepang seiring penurunan permintaan global dan domestik. Penguatan yen terhadap dollar AS juga memangkas nilai pendapatan perusahaan dari luar negeri, yang menyebabkan sejumlah perusahaan seperti Sony Corp dan Canon Inc menurunkan prediksi pendapatannya pada bulan lalu. "Ada kesempatan yang besar bahwa perekonomian Jepang akan mengalami tren pelemahan pada periode Juli-September," jelas Mikihiro Matsuoka, chief economist Deutsche Securities Inc di Tokyo. Dia menambahkan, tingkat permintaan rekonstruksi akan naik pada akhir tahun dan pertumbuhan ekspor akan melambat. Itu sebabnya, tekanan terhadap kebijakan stimulus oleh pemerintah Jepang semakin besar untuk mendongkrak permintaan domestik.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie