Pertumbuhan kepemilikan SBN oleh IKNB tahun ini diprediksi turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh beberapa institusi keuangan non bank (IKNB) analis perkirakan melambat di tahun ini. Terutama pertumbuhan kepemilkan SBN oleh institusi seperti reksadana, dana pensiun dan asuransi yang sebagian besar telah memenuhi kewajiban investasi mereka di SBN di tahun lalu.

Di sepanjang 2017 IKNB gencar melakukan investasi di SBN karena terkait dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.05/2016 tentang investasi SBN bagi lembaga IKN. Dalam peraturan ini IKNB setidaknya wajib memiliki porsi 30% di SBN.

Tercatat, semenjak peraturan tersebut berlaku, di sepanjang 2017 pertumbuhan kepemilkan IKNB pada SBN naik signifikan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di periode tersebut kepemilikan SBN oleh reksadana tumbuh 21,41% mencapai Rp 104 triliun dari 85,66 triliun secara year on year (yoy)


Peningkatan kepemilikan SBN yang signifikan dibukukan institusi dana pensiun yang sepanjang 2017 tumbuh 126,92% menjadi Rp 198,06 triliun dari Rp 87,26 triliun yoy.

I Made Adi Saputra, analis fixed income MNC Sekuritas mengatkan di tahun ini pertumbuhan kepemilkan SBN oleh reksadana, dana pensiun, maupun asuransi tidak akan agresif. Penyebabnya, mayoritas institusi tersebut telah memenuhi kewajibannya di akhir 2017.

Untuk tahun ini, institusi tersebut hanya akan menjaga porsi kewajibannya sesuai dengan pertumbuhan dana kelolaan atau aset mereka. "Portofolio tumbuh, porsi harus dijaga 30% ada pertumbuhan tapi tidak signifikan," kata Made, Jumat (19/1).

Analis Obligasi BNI Sekuritas, Ariawan menilai, pertumbuhan kepemilkan institusi tersebut di SBN cukup signifikan bertumbuh. Artinya, selain dari porsi kepemilikan asing dan perbankan di SBN, ketiga institusi tersebut turut mendorong penyerapan surat utang Indonesia.

"Dengan banyaknya permintaan dari IKNB jadi katalis positif pasar surat utang untuk mengimbangi pasar yang besar dan mampu menyerap supply yang ada," kata Ariawan, Jumat (19/1).

Di tahun ini Ariawan memperkirakan pertumbuhan kepemilikan SBN oleh IKNB termasuk asing sebesar 15%-20%. Dari sisi dana kelolaan Ariawan memperkirakan ada peluang tumbuh sebesar 10%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati