JAKARTA. Konsumsi LPG dari tahun ke tahun terus meningkat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam keterangan pers mengatakan pertumbuhan konsumsi LPG telah mencapai 13% per tahun. Namun dari total konsumsi LPG saat ini yang mencapai 6,5 juta metrik ton, terdapat 4,3 juta metrik ton yang harus diimpor. “Pada hari ini, harga LPG sekitar US$ 300 per ton. Dikalikan 4,3 juta metrik ton yang diimpor, dana yang harus dikeluarkan besar,” kata Wirat dalam keterangan tertulis, Jumat, (18/11). Daripada mengimpor LPG dengan biaya besar, ebih baik jika dana tersebut digunakan untuk membangun dimetil eter (DME)yang harganya lebih murah. DME adalah bahan bakar alternatif pengganti liquefied petroleum gas (LPG). Dengan demikian, akan menghemat dana sekaligus mengurangi impor LPG.
Pertumbuhan konsumsi LPG capai 13% per tahun
JAKARTA. Konsumsi LPG dari tahun ke tahun terus meningkat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam keterangan pers mengatakan pertumbuhan konsumsi LPG telah mencapai 13% per tahun. Namun dari total konsumsi LPG saat ini yang mencapai 6,5 juta metrik ton, terdapat 4,3 juta metrik ton yang harus diimpor. “Pada hari ini, harga LPG sekitar US$ 300 per ton. Dikalikan 4,3 juta metrik ton yang diimpor, dana yang harus dikeluarkan besar,” kata Wirat dalam keterangan tertulis, Jumat, (18/11). Daripada mengimpor LPG dengan biaya besar, ebih baik jika dana tersebut digunakan untuk membangun dimetil eter (DME)yang harganya lebih murah. DME adalah bahan bakar alternatif pengganti liquefied petroleum gas (LPG). Dengan demikian, akan menghemat dana sekaligus mengurangi impor LPG.