Pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,94%



JAKARTA. Konsumsi rumah tangga tak juga mengalami perbaikan yang berarti pada kuartal I 2015. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia kali pertama sejak kuartal pertama 2012 tak mampu menyentuh angka 5% secara tahunan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama tahun ini hanya sebesar 4,94% year on year (YoY). Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan triwulan pertama 2015 yang tercatat sebesar 5,01%. Namun angka tersebut naik sedikit dibanding triwulan keempat 2015. "Konsumsi rumah tangga turun dibanding kuartal pertama 2015 tetapi quarter to quarter naik 0,17%," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (4/5). Meski pertumbuhannya melambat, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini yaitu 56,86% dengan pertumbuhan 4,92% YoY. Sementara itu penyumbang terbesar kedua yakni pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 33,16% dengan pertumbuhan 5,57% YoY. Kemudian sumbangan terbesar ketiga yakni ekspor sebesar 18,78% namun pertumbuhannya menurun 3,88% YoY dan impor dengan sumbangan 18,77% namun pertumbuhannya menurun 4,24% YoY. Selain itu, konsumsi pemerintah dengan sumbangan 6,8% dan pertumbuhan 2,93% YoY dan pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga dengan sumbangan 1,16% dan pertumbuhan 6,38% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie