Pertumbuhan kredit 2017 cuma satu digit, ini penjelasan BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menjelaskan penyebab pertumbuhan kredit di 2017 hanya satu digit. Seperti diketahui pada akhir 2017, pertumbuhan kredit perbankan hanya sebesar 8,24% secara tahunan atau year on year (yoy).

Agus Martowardojo, Gubernur BI bilang pertumbuhan kredit tahun lalu yang masih rendah karena pengaruh ekonomi dunia dan harga komoditas yang belum mengalami kenaikan.

"Saya akui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dua tahun terakhir di bawah 10%," kata Agus dalam paparannya di acara peluncuran buku laporan perekonomian 2017, Rabu (28/3).


Menurut Agus, berbanding terbalik dengan pertumbuhan kredit perbankan, permintaan pembiayaan melalui pasar modal pada 2017 mengalami kenaikan yang cukup tinggi. BI mencatat pertumbuhan pembiayaan lewat pasar modal tumbuh hampir 30%.

Pada dua bulan pertama 2017 sampai Februari 2018 pertumbuhan pembiayaan pasar modal bahkan mencapai pertumbuhan cukup signifikan yaitu 80% yoy. Pertumbuhan pasar modal yang cukup tinggi ini seiring dengan langkah BI yang terus menurunkan suku bunga acuan dari 7,75% menjadi 4,25% sampai saat ini.

Peluang ini dimanfaatkan korporasi untuk memperoleh dana murah dari pasar modal. Perbankan menurut BI, pada masa harga komoditas yang cukup tinggi memang terlalu agresif menyalurkan kredit.

Sebaliknya, saat ini ketika harga komoditas jatuh bank agak kesulitan untuk menyalurkan kredit karena takut terpapar kredit bermasalah. Pada tahun ini, BI ingin agar korporasi terus meningkatkan ekspansi, hal ini agar permiintaan kredit bank bisa meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat