JAKARTA. Ibarat anak tangga, langkah pertumbuhan penyaluran kredit masih lemah untuk naik satu hingga dua anak tangga. Tercermin dari proyeksi regulator seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2017 yang hanya akan tumbuh tipis dari realisasi tahun 2016. Doddy Ariefianto, Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan LPS memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan berkisar 9%-10%, dibandingkan perkiraan tahun ini yang tumbuh sekitar 8%-9%. “Prospek ekonomi yang diprediksi tumbuh sekitar 5,1% menyebabkan permintaan kredit belum tinggi,” imbuh Doddy, Rabu (16/11). Meski mulai menurun, namun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang masih tinggi menyebabkan bank kian berhati-hati menyalurkan kredit.
Pertumbuhan kredit 2017 mentok di 12%
JAKARTA. Ibarat anak tangga, langkah pertumbuhan penyaluran kredit masih lemah untuk naik satu hingga dua anak tangga. Tercermin dari proyeksi regulator seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2017 yang hanya akan tumbuh tipis dari realisasi tahun 2016. Doddy Ariefianto, Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan LPS memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan berkisar 9%-10%, dibandingkan perkiraan tahun ini yang tumbuh sekitar 8%-9%. “Prospek ekonomi yang diprediksi tumbuh sekitar 5,1% menyebabkan permintaan kredit belum tinggi,” imbuh Doddy, Rabu (16/11). Meski mulai menurun, namun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang masih tinggi menyebabkan bank kian berhati-hati menyalurkan kredit.