Pertumbuhan kredit Bank Mandiri melambat



JAKARTA. Seperti halnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri juga mengalami perlambatan pertumbuhan kredit per Oktober 2014. Perlambatan ini disebabkan kondisi likuiditas yang ketat.   Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, perlambatan pertumbuhan kredit sebetulnya juga terjadi pada semua bank, tidak hanya Bank Mandiri. “Ini disebabkan kondisi ekonomi belum membaik serta kondisi likuiditas yang ketat. Sehingga lebih banyak bank yang berusaha untuk memperbanyak simpanan,” kata Rohan pada KONTAN, belum lama ini.

Hal itu terjadi karena Bank Mandiri juga cenderung mengantisipasi kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dalam situasi ekonomi yang berat. “Sehingga sementara ini kami lebih wait and see. Kami optimis target pertumbuhan kredit akhir tahun ini 15% akan tercapai,” pungkas Rohan.   Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2014, jumlah kredit yang telah disalurkan oleh Bank Mandiri sebesar Rp 443,61 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,23% secara year on year (yoy).   Realisasi pertumbuhan tersebut jelas jauh lebih lambat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di bulan Oktober 2013, kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 395,26 triliun atau tumbuh 22,45% secara yoy dibanding Oktober 2012 yang mencapai Rp 322,77 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa