KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan pertumbuhan laba bersih 24,9% year on year (yoy) menjadi Rp 18 triliun hingga Juni 2022. Ini berkat pendapatan operasional yang tercatat sebesar Rp 40,9 triliun atau naik 6,3% yoy. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi BCA tercatat turun Rp 2,8 triliun dibandingkan tahun lalu. BCA mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp 29,8 triliun selama semester I tahun 2022 atau naik 5,3% yoy. Pendapatan non bunga tumbuh 8,9% yoy menjadi Rp 11,1 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 15,0% yoy. Kenaikan pendapatan bunga bersih BCA tak terlepas dari peningkatan total kredit sebesar 13,8% secara tahunan per Juni 2022, didukung kenaikan berbagai aktivitas bisnis sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas. Total kredit BCA di kuartal II 2022 meningkat Rp 38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan (QoQ).
BBCA Chart by TradingView Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 12,3% di semester I 2022, dibandingkan 19,1% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2%, didukung relaksasi restrukturisasi. Di sisi pendanaan, CASA BCA naik 17,3% yoy menjadi Rp 817,8 triliun per Juni 2022 dan berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp 1.000 triliun. Per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9% yoy menjadi Rp 1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9% yoy menjadi Rp 1.264,5 triliun. Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi. Per semester I 2022, total volume transaksi naik 40% yoy mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking. Baca Juga: BCA (BBCA) Naikkan Target Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Jadi 10%, Berikut Pendorongnya Pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan BCA di segmen perbankan transaksi. Dalam rangka mendukung inisiatif dari regulator untuk menciptakan sistem pembayaran Indonesia yang modern, BCA telah mengimplementasikan infrastruktur BI-FAST pada platform myBCA, KlikBCA (internet banking BCA), dan BCA mobile. Total nilai transaksi BI-FAST yang diproses BCA mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi, sampai dengan Juni 2022. Terkait pengembangan myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan, BCA telah menambahkan fitur KPR instant top up, pembayaran tagihan handphone pascabayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing di kuartal II 2022. Baca Juga: Kian Gemuk, Aset BRI Tembus Rp 1.652,84 Triliun hingga Semester I Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Handoyo .