JAKARTA. Akhir-akhir ini perbankan semakin gencar menawarkan kredit konsumsi kepada nasabah. Baik melalui petugas telemarketing maupun pesan pendek yang kerap mampir di telepon seluler nasabah. Budi Mulya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan, porsi kredit konsumsi mencapai sepertiga dari total kredit perbankan. Pada pekan kedua September 2010, total kredit industri perbankan mencapai Rp 1.632,02 triliun. Artinya, nilai kredit konsumsi sekitar Rp 544 triliun. Sisanya, kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI). BI mencatat, pertumbuhan kredit konsumsi per Juli 2010 mencapai 24,69% dari Rp 408,95 triliun per Juli 2009 menjadi Rp 509,93 triliun. Pada periode tersebut, porsi kredit konsumsi mencapai 31,75% dari total kredit perbankan nasional yang mencapai Rp 1.605,81 triliun. Bandingkan dengan pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 23,98% dan kredit investasi 14,69% (lihat tabel).
Pertumbuhan kredit konsumsi paling tinggi
JAKARTA. Akhir-akhir ini perbankan semakin gencar menawarkan kredit konsumsi kepada nasabah. Baik melalui petugas telemarketing maupun pesan pendek yang kerap mampir di telepon seluler nasabah. Budi Mulya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan, porsi kredit konsumsi mencapai sepertiga dari total kredit perbankan. Pada pekan kedua September 2010, total kredit industri perbankan mencapai Rp 1.632,02 triliun. Artinya, nilai kredit konsumsi sekitar Rp 544 triliun. Sisanya, kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI). BI mencatat, pertumbuhan kredit konsumsi per Juli 2010 mencapai 24,69% dari Rp 408,95 triliun per Juli 2009 menjadi Rp 509,93 triliun. Pada periode tersebut, porsi kredit konsumsi mencapai 31,75% dari total kredit perbankan nasional yang mencapai Rp 1.605,81 triliun. Bandingkan dengan pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 23,98% dan kredit investasi 14,69% (lihat tabel).