Pertumbuhan kredit maksimal diramal hanya 15%



JAKARTA. Era pertumbuhan kredit sebesar 20% sulit untuk terulang lagi. Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan Indonesia terus naik seiring dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi. Kenaikan rasio LDR yang terus naik ini membuat bank sulit untuk meningkatkan kredit. Tigor Siahaan, Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan, masa untuk mencapai pertumbuhan kredit sebesar 20%-25% sudah selesai, karena rata-rata rasio LDR perbankan berada pada level 90%. Prediksinya, perbankan hanya akan mencatat pertumbuhan kredit sekitar 10%-12% untuk tahun-tahun mendatang. Bob T. Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai, mungkin saja kredit mencapai kembali pertumbuhan kredit sebesar 20% tapi butuh waktu beberapa tahun kedepan. “Korelasi untuk mencapai pertumbuhan itu dengan asumsi kenaikan pertumbuhan ekonomi,” kata Bob, Minggu (25/12). Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maka perlu mengangkat Incremental Capital Output Ratio (ICOR) untuk Indonesia yang kemudian akan mempengaruhi pertumbuhan kredit sekitar 3 kali lipat dari pertumbuhan ekonomi. Adapun range ICOR utnuk Indonesia adalah 3 kali sampai dengan 3,5 kali. Erwin Riyanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, pelonggaran regulasi sudah dilakukan oleh BI. Kondisi pertumbuhan kredit masih lambat karena memang perlambatan ekonomi membuat permintaan kredit tersendat. Harapannya, dengan suku bunga kredit yang rendah dapat mendorong permintaan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie