KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan per November 2018 pertumbuhan kredit perbankan sudah mencapai 12,05% secara year on year (yoy). Namun, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya yang naik 13,35% yoy. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan hal tersebut dikarenakan pada bulan Oktober 2018 realisasi kredit dalam mata uang valuta asing (valas) terbilang tinggi. Ditambah, pada bulan tersebut mata uang Rupiah terhadap dollar AS cukup lemah yakni menembus angka Rp 15.000. Sebaliknya, pada bulan November 2018, Rupiah sudah kembali menguat hingga ke level Rp 14.500. "Kredit dalam Valas kalau dikonversi ke Rupiah itu cukup tinggi di Oktober, di November nilai Rupiah menguat lagi jadi lebih rendah dalam ekuivalen Rupiah," katanya di Jakarta, Rabu (19/12).
Pertumbuhan kredit perbankan melambat di November, begini penjelasan OJK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan per November 2018 pertumbuhan kredit perbankan sudah mencapai 12,05% secara year on year (yoy). Namun, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya yang naik 13,35% yoy. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan hal tersebut dikarenakan pada bulan Oktober 2018 realisasi kredit dalam mata uang valuta asing (valas) terbilang tinggi. Ditambah, pada bulan tersebut mata uang Rupiah terhadap dollar AS cukup lemah yakni menembus angka Rp 15.000. Sebaliknya, pada bulan November 2018, Rupiah sudah kembali menguat hingga ke level Rp 14.500. "Kredit dalam Valas kalau dikonversi ke Rupiah itu cukup tinggi di Oktober, di November nilai Rupiah menguat lagi jadi lebih rendah dalam ekuivalen Rupiah," katanya di Jakarta, Rabu (19/12).