KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit menganggur tak tercairkan di perbankan mulai melandai. Sampai akhir 2017, jumlah kredit yang belum tersalurkan (undisbursed loan) di bank BUMN hanya tipis. Hitungan KONTAN, per akhir kuartal IV 2017, total kredit menganggur empat bank BUMN berjumlah Rp 316,12 triliun, atau tumbuh 2,26% dari tahun 2016. Meski secara total di bank BUMN naik, kredit menganggur di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) justru mencetak penurunan 8,6% menjadi Rp 48,65 triliun. Rinciannya, undisbursed loan senilai Rp 40,07 triliun milik debitur swasta dan sisanya Rp 7,51 triliun merupakan milik debitur BUMN. Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menjabarkan, undisbursed loan BNI mayoritas disumbang dari ekspansi kredit sektor pengangkutan, pergudangan, komunikasi, sektor perdagangan, restoran dan hotel, serta sektor konstruksi. "Untuk tahun ini, kami optimistis bisa menekan kembali undisbursed loan dengan me-review kebutuhan debitur sesuai kondisi ekonomi yang semakin membaik," ujar Rico kepada KONTAN, Kamis (15/2).
Pertumbuhan kredit yang belum ditarik di bank BUMN mulai melambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit menganggur tak tercairkan di perbankan mulai melandai. Sampai akhir 2017, jumlah kredit yang belum tersalurkan (undisbursed loan) di bank BUMN hanya tipis. Hitungan KONTAN, per akhir kuartal IV 2017, total kredit menganggur empat bank BUMN berjumlah Rp 316,12 triliun, atau tumbuh 2,26% dari tahun 2016. Meski secara total di bank BUMN naik, kredit menganggur di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) justru mencetak penurunan 8,6% menjadi Rp 48,65 triliun. Rinciannya, undisbursed loan senilai Rp 40,07 triliun milik debitur swasta dan sisanya Rp 7,51 triliun merupakan milik debitur BUMN. Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menjabarkan, undisbursed loan BNI mayoritas disumbang dari ekspansi kredit sektor pengangkutan, pergudangan, komunikasi, sektor perdagangan, restoran dan hotel, serta sektor konstruksi. "Untuk tahun ini, kami optimistis bisa menekan kembali undisbursed loan dengan me-review kebutuhan debitur sesuai kondisi ekonomi yang semakin membaik," ujar Rico kepada KONTAN, Kamis (15/2).