Pertumbuhan kuartal II 2021 tercatat 7,07%, BPS: RI resmi keluar dari jurang resesi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perekonomian Indonesia sudah resmi keluar dari jurang resesi, setelah tumbuh positif pada kuartal II-2021. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07% year on year (yoy), atau bila dibandingkan dengan kuartal I-2021, perekonomian periode April 2021 hingga Juni 2021 ini tumbuh 3,31% quartal to quartal (qtq). 

Capaian ini membawa perekonomian bebas dari pertumbuhan negatif sejak kuartal II-2020. Seperti kita ketahui, pada waktu itu ekonomi tertekan hingga minus 5,32% yoy, mulai membaik pada kuartal III-2020 yang minus 3,49% yoy.


Kemudian pada kuartal IV-2020 kontraksi kembali mengecil menjadi minus 2,19% yoy, dan kontraksi kuartal I-2021 yang mengecil ke 0,74% yoy.

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 naik 7,07%

“Secara teknis, Indonesia sudah mengakhiri resesi. Ketika kuartal II-2021 mengalami pertumbuhan positif baik secara kuartalan maupun tahunan, Indonesia sudah keluar dari resesi,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/8).

Margo kemudian menjelaskan, bahwa adanya koordinasi penanganan kesehatan dan penanganan perekonomian yang baik di kuartal II-2021 ini membawa pertumbuhan yang membaik.

Ia pun memerinci, dari sisi kesehatan, sektor kesehatan nampak meningkat 11,62% yoy atau tumbuh 3,56% dari kuartal I-2021. Yang membawa pertumbuhan pada sektor ini adalah insentif tenaga kesehatan dan peningkatan pendapatan rumah sakit dan klinik untuk uji spesimen Covid-19. 

Baca Juga: BPS: Meski ada pertumbuhan, ekonomi kuartal 2 masih di bawah kondisi normal

Dari sisi penanganan perekonomian, pemerintah sudah memberikan berbagai insentif fiskal, salah satunya adalah bantuan sosial tunai yang memberikan bantalan bagi konsumsi rumah tangga untuk terus bergerak. 

Hanya saja, Margo lalu mengingatkan, bahwa meski Indonesia tumbuh tinggi di kuartal II-2021, tetapi pertumbuhannya masih belum menyentuh level normal. 

Pasalnya, pertumbuhan tinggi ini juga seiring dengan adanya faktor basis pertumbuhan ekonomi yang rendah pada kuartal II-2020 atau low base effect. 

Selanjutnya: Tebakan Sri Mulyani tak meleset, perekonomian RI kuartal II-2021 tumbuh 7,07% yoy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli