JAKARTA. Pendapatan AIA Group Limited tumbuh 28% atau senilai US$ 512 juta pada semester I 2012 yang berakhir pada 31 Mei. Tak setinggi dengan pendapatannya, keuntungan operasional asuransi ini hanya tumbuh 12% menjadi US$ 1,08 juta dan laba bersih AIA hanya naik 10% ke US$ 1,44 juta. Mark Tucker, Group Chief Executive dan Presiden AIA dalam siaran pers yang diterima Kontan hari ini (30/7) mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Asia mendorong permintaan akan produk tabungan berjangka panjang seperti produk untuk kecelakaan dan kesehatan. Dari 6 negara yang berkontribusi ke AIA Group adalah: Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, China dan Korea. 3 wilayah yang berkontribusi paling tinggi di AIA yakni Hong Kong dengan nilai US $ 140 juta , Thailand dengan nilai US $ 131 juta dan Singapura US $ 99 juta. Namun secara pertumbuhan pendapatan, Malaysia dan China menjadi dua negara yang pertumbuhan bisnisnya paling tinggi. Malaysia mencatat nilai pendapatan hingga US $ 31 juta atau tumbuh hingga 41% dibandingkan semester 1 tahun lalu. Sedangkan China tumbuh 36% dari US $ 44 juta menjadi US $ 60 juta.
Pertumbuhan laba AIA tak setinggi pendapatan
JAKARTA. Pendapatan AIA Group Limited tumbuh 28% atau senilai US$ 512 juta pada semester I 2012 yang berakhir pada 31 Mei. Tak setinggi dengan pendapatannya, keuntungan operasional asuransi ini hanya tumbuh 12% menjadi US$ 1,08 juta dan laba bersih AIA hanya naik 10% ke US$ 1,44 juta. Mark Tucker, Group Chief Executive dan Presiden AIA dalam siaran pers yang diterima Kontan hari ini (30/7) mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Asia mendorong permintaan akan produk tabungan berjangka panjang seperti produk untuk kecelakaan dan kesehatan. Dari 6 negara yang berkontribusi ke AIA Group adalah: Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, China dan Korea. 3 wilayah yang berkontribusi paling tinggi di AIA yakni Hong Kong dengan nilai US $ 140 juta , Thailand dengan nilai US $ 131 juta dan Singapura US $ 99 juta. Namun secara pertumbuhan pendapatan, Malaysia dan China menjadi dua negara yang pertumbuhan bisnisnya paling tinggi. Malaysia mencatat nilai pendapatan hingga US $ 31 juta atau tumbuh hingga 41% dibandingkan semester 1 tahun lalu. Sedangkan China tumbuh 36% dari US $ 44 juta menjadi US $ 60 juta.