JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya mampu membukukan kenaikan laba bersih single digit lantaran kian tingginya beban bunga pinjaman yang harus dibayar. Di akhir semester I-2014, AKRA hanya meraih pertumbuhan laba bersih 7,1% menjadi Rp 376 miliar dari periode sama 2013 yang Rp 350,9 miliar. Kenaikan tipis laba itu ditopang oleh penjualan AKRA yang tumbuh 6% year-on-year (yoy) menjadi Rp 11,26 triliun di Januari-Juni tahun ini. Bisnis distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi kontributor utama dengan pendapatan senilai Rp 8,89 triliun. Nilai penjualan bisnis distribusi BBM tersebut tumbuh 6,9% dibandingkan semester I 2013 yang Rp 8,32 triliun. Bisnis kimia dasar turut menyokong pendapatan AKRA senilai Rp 1,6 triliun, atau tumbuh 5% yoy dari sebelumnya yang Rp 1,52 triliun.
Pertumbuhan laba AKRA terhambat beban bunga
JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hanya mampu membukukan kenaikan laba bersih single digit lantaran kian tingginya beban bunga pinjaman yang harus dibayar. Di akhir semester I-2014, AKRA hanya meraih pertumbuhan laba bersih 7,1% menjadi Rp 376 miliar dari periode sama 2013 yang Rp 350,9 miliar. Kenaikan tipis laba itu ditopang oleh penjualan AKRA yang tumbuh 6% year-on-year (yoy) menjadi Rp 11,26 triliun di Januari-Juni tahun ini. Bisnis distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) masih menjadi kontributor utama dengan pendapatan senilai Rp 8,89 triliun. Nilai penjualan bisnis distribusi BBM tersebut tumbuh 6,9% dibandingkan semester I 2013 yang Rp 8,32 triliun. Bisnis kimia dasar turut menyokong pendapatan AKRA senilai Rp 1,6 triliun, atau tumbuh 5% yoy dari sebelumnya yang Rp 1,52 triliun.