JAKARTA. Tahun 2015 tampaknya masih menjadi tahun yang berat bagi industri perbankan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, kinerja perbankan tahun ini akan melemah dibandingkan tahun lalu. Bank masih akan berkutat dengan terbatasnya likuiditas dan seretnya aliran kredit. Akibatnya,"Pertumbuhan laba bisa lebih rendah dari tahun 2014," kata Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan, kepada KONTAN, Senin (5/1). Sinyal melemahnya pertumbuhan laba perbankan sudah terlihat sejak akhir 2014. Ambil satu indikator, laba bersih bank hanya tumbuh 5,73% menjadi Rp 94,14 triliun per Oktober 2014, dibandingkan Rp 89,03 triliun per Oktober 2013. Bandingkan dengan pertumbuhan laba setahun sebelumnya (Oktober 2012-Oktober 2013)yang mencapai 16,96% . Nelson menambahkan, perlambatan pertumbuhan laba perbankan akhir 2014 terjadi karena tingginya suku bunga dana pihak ketiga (DPK). Sepanjang 2014 suku bunga deposito naik 124 bps-232 bps dibandingkan 2013. Bunga deposito 6 bulan, misalnya, naik 248 bps menjadi 9,31%. Sementara bunga deposito 12 bulan naik menjadi 8,86%.
Pertumbuhan laba bank melambat di 2015
JAKARTA. Tahun 2015 tampaknya masih menjadi tahun yang berat bagi industri perbankan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, kinerja perbankan tahun ini akan melemah dibandingkan tahun lalu. Bank masih akan berkutat dengan terbatasnya likuiditas dan seretnya aliran kredit. Akibatnya,"Pertumbuhan laba bisa lebih rendah dari tahun 2014," kata Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan, kepada KONTAN, Senin (5/1). Sinyal melemahnya pertumbuhan laba perbankan sudah terlihat sejak akhir 2014. Ambil satu indikator, laba bersih bank hanya tumbuh 5,73% menjadi Rp 94,14 triliun per Oktober 2014, dibandingkan Rp 89,03 triliun per Oktober 2013. Bandingkan dengan pertumbuhan laba setahun sebelumnya (Oktober 2012-Oktober 2013)yang mencapai 16,96% . Nelson menambahkan, perlambatan pertumbuhan laba perbankan akhir 2014 terjadi karena tingginya suku bunga dana pihak ketiga (DPK). Sepanjang 2014 suku bunga deposito naik 124 bps-232 bps dibandingkan 2013. Bunga deposito 6 bulan, misalnya, naik 248 bps menjadi 9,31%. Sementara bunga deposito 12 bulan naik menjadi 8,86%.