Pertumbuhan manufaktur melambat, Menperin optimistis tahun ini tumbuh 5,3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan industri pengolahan alias manufaktur sepanjang tahun 2019 lalu hanya 3,8% secara year on year (yoy). 

Pertumbuhan industri manufaktur makin menurun dari capaian tahun 2017 dan 2018 yang masing-masing sebesar 4,29% dan 4,27%. 

Porsi industri manufaktur terhadap kue PDB Indonesia juga menciut yaitu 19,7%, dari sebelumnya sebesar 19,86% dan 20,16% masing-masing pada tahun 2017 dan 2018. 


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, perlambatan pertumbuhan industri manufaktur tahun lalu tak lepas dari gejolak perekonomian dunia, terutama aktivitas ekspor dan impor. 

“Kalau ekonomi dunia sedang lesu, maka di negara-negara asal impor bahan baku kapasitas produksinya juga menurun sehingga mempengaruhi suplai bahan baku industri di dalam negeri,” tutur Agus saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (5/2). 

Baca Juga: Pertumbuhan industri pengolahan hanya 3,8% di 2019

Di sisi lain, perlambatan ekonomi global juga menekan daya beli dan permintaan barang baik di dalam maupun luar negeri. Akibatnya, ekspor produk-produk hasil industri Indonesia juga mengalami penurunan. 

Kendati begitu, Agus optimistis pertumbuhan industri manufaktur bisa kembali membaik tahun ini. Kemenperin menetapkan target pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 5,3% untuk 2020. 

Editor: Anna Suci Perwitasari