KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Margin PT Sido Muncul Tbk (
SIDO) berhasil menebal dan menyokong pertumbuhan kinerja keuangan. Hingga akhir tahun para analis optimistis kinerja SIDO akan lanjut menguat di tengah tantangan dan keuntungan pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2021, pendapatan SIDO tumbuh 8,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 793 miliar. Sementara, laba bersih juga tumbuh 16% yoy menjadi Rp 269 miliar. Analis Samuel Sekuritas Nashrullah Putra menilai kinerja SIDO di kuartal I-2021 sesuai dengan proyeksinya. Nashrullah mengapresiasi kemampuan SIDO dalam menebalkan margin yang tumbuh di atas ekspektasi.
"Awalnya proyeksi pendapatan SIDO tumbuh 11% dengan laba bersih tumbuh 15%, ternyata realisasinya dengan pendapatan SIDO yang naik 8% saja, laba bersihnya sudah berhasil tumbuh lebih tinggi di 16%, artinya margin naik secara ekspansif," kata Nashrullah, Kamis (24/6).
Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika Putri D. juga menyoroti kinerja SIDO yang positif berkat pertumbuhan margin. Ia mencatat dalam riset 11 Juni, di kuartal I-2021 SIDO berhasil tumbuhkan net margin menjadi 33,9% dari periode yang sama tahun lalu di 31,7% yoy. Selain itu, operating margin juga naik menjadi 41,6% yoy dari periode yang sama tahun lalu di 38,5%.
Baca Juga: Kembangkan minuman kesehatan, Sido Muncul (SIDO) luncurkan Jamu Heritage Nashrullah mengamati margin SIDO tumbuh karena didukung pabrik baru peningkatan utilitas pabrik SIDO. Hingga akhir tahun, Nashrullah optimistis SIDO mampu catatkan pertumbuhan kinerja hingga dua digit. "Di satu sisi pandemi yang masih berlangsung membuat masyarakat menjadi semakin sadar menjaga kesehatan dengan membeli produk SIDO," kata Nashrullah. Pendapatan SIDO di akhir tahun, Nashrullah proyeksikan tumbuh 11%-12%. Sementara, laba bersih tumbuh 15%-16%. Putu juga memproyeksikan kinerja SIDO terutama penjualan akan meningkat didukung peluncuran produk baru. Di kuartal I-2021 SIDO meluncurkan beberapa produk baru seperti minuman bubuk herbal Tejamu, suplemen herbal JSH strip, dan kapsul soft gel fish oil 1.000 mg. Produk baru tersebut dijual dengan harga eceran yang relatif premium untuk target pasar masyarakat ekonomi menengah ke atas. Strategi bisnis tersebut berbeda dari segmen pasar utama SIDO. "Suplemen herbal dan soft gel SIDO yang baru diluncurkan diharapkan bisa memberi kontribusi besar terhadap penjualan dan keuntungan pertumbuhan margin ke depan," kata Putu. Sedangkan, pasar ekspor SIDO di kuartal I-2021 sudah mulai menunjukkan peningkatan, seiring ekonomi Malaysia dan Nigeria berangsur pulih. Tercatat kontribusi ekspor naik menjadi 3% terhadap total penjualan. Sebagai perbandingan di akhir tahun lalu ekspor SIDO sempat tertekan pandemi dengan kontribusi hanya 1%. Namun, Putu menilai kinerja ekspor SIDO masih berada di bawah ekspekstasinya yang di angka 4%-5%. Sedangkan, Nashrullah kembali khawatir kontribusi ekspor di kuartal berikutnya menurun, karena terpengaruh sentimen negatif kasus Covid-19 yang melonjak di dalam negeri.
Baca Juga: Laba Bersih Sido Muncul Berpotensi Tembus Rp 1 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya "SIDO sudah menyiapkan untuk membuka pasar ekspor baru ke Mesir, jalur distribusi sudah ada dan tinggal tunggu momentum saja, tetapi sekarang momentum kembali pudar karena pandemi yang membuat SIDO tidak bisa segera melakukan ekspor," kata Nashrullah.
Namun secara keseluruhan, Putu masih menilai saham SIDO menarik karena memiliki margin yang lebih baik di antara kompetitornya. Selain itu, SIDO juga memiliki neraca keuangan yang sehat. Dengan kinerja di kuartal I-2021 yang positif, Putu optimistis SIDO mampu mempertahankan kinerja positif tersebut. Putu merekomendasikan beli dengan target harga Rp 930. Kompak, Nashrullah juga merekomendasikan beli dan memasang target harga Rp 970.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi