Pertumbuhan obligasi korporasi pun ramai



JAKARTA. Tahun 2017, analis memprediksi akan terjadi banjir obligasi. Pertumbuhan obligasi ini diperkirakan akan mencapai puncaknya. Tak kalah dengan banyaknya jumlah obligasi pemerintah yang akan meluncur, obligasi korporasi juga analis prediksi akan bersaing memperebutkan investor.

Namun, Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan dengan banyaknya obligasi yang meluncur tidak membuat obligasi korporasi jadi menawarkan kupon tinggi untuk lebih menarik investor.

Sejatinya, kupon korporasi akan mengikuti kupon SUN dengan perhitungan yang ditambah dengan spread. Spread ini akan dipengaruhi oleh rating obligasi itu sendiri. “Rating bagus, spread akan kecil,” kata Desmon.


Di saat kondisi Indonesia sudah menerima kenaikan peringkat investment grade, Desmon mengatakan hal ini akan menguntungkan obligasi korporasi. “Kenaikan peringkat akan mendorong yield sun secara keseluruhan turun dan berdampak positif terhadap korporasi dengan spread yang akan semakin menipis,” jelas Desmon.

Oleh karena itu persaingan obligasi swasta dan pemerintah tidak akan terlalu ketat terjadi. Malahan, Desmon mengatakan akan terjadi persaingan ketat obligasi perbankan dengan obligasi pemerintah. “Beberapa tahun terakhir obligasi perbankan dan pemerintah akan terjadi perebutan dana dari publik,” kata Desmon.

Namun kecenderungan persaiangan in iakan mereda karena menurut Desmon pemerintah tahun ini tidak jor-joran memberi kupon yang tinggi.

Ke depan banjir obligasi ini akan diserap dengan baik oleh pasar, lihat saja BPSJ membutuhkan dana yang cukup besar.

Desmon memprediksikan kupon obligasi dengan rating idAAA bertenor tiga tahun berkisar 7%-8%. Sedangkan untuk yield SUN bertenor lima tahun 6,5% dan yield SUN bertenor 10 tahun 6,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto