Pertumbuhan pembiayaan Bank Syariah Mandiri mencapai 11,11%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri atau Mandiri Syariah pada kuartal III 2018 lalu berhasil membukukan realisasi pertumbuhan pembiayaan 11,11% secara tahunan menjadi Rp 65,24 triliun.

Direktur Wholesale Banking Mandiri Syariah Kusman Yandi menjelaskan, pembiayaan tersebut utamanya didorong dari realisasi segmen ritel yang saat ini menjadi bisnis utama Mandiri Syariah. Tercatat, per September 2018 lalu segmen ritel meningkat 15,43% secara year on year (yoy) dari Rp 33,03 triliun menjadi Rp 15,43 triliun.

Salah satunya penggerak pembiayaan ritel Mandiri Syariah antara lain pembiayaan konsumer yang tmbuh 28,65% yoy menjadi Rp 25,14 triliun. Kendati demikian, dua sub-segmen pembiayaan ritel perseroan memang tumbuh lebih rendah yakni mikro yang naik 3,84% menjadi Rp 4,39 triliun serta business banking yang menurun 7,16% menjadi Rp 8,6 triliun.


"Core business kami memang di ritel, second core baru wholesale. Konsumer tumbuh relatif lebih besar 28,65%," ujar Kusman di Jakarta, Kamis (8/11). Lebih lanjut, untuk segmen wholesale pada kuartal III 2018 terbilang tumbuh lebih rendah di level 6,5% secara yoy dari Rp 25,45 triliun menjadi Rp 27,01 triliun.

Bila dirinci berdasarkan jenis pembiayaannya, segmen korporasi tumbuh 6,51% yoy menjadi Rp 21,4 triliun sementara segmen komersial tumbuh 6,45% per kuartal III 2018 menjadi Rp 5,7 triliun. Kusman menuturkan, untuk segmen korporasi, pembiayaannya mayoritas didorong dari penyaluran ke sektor infrastruktur atau 65% dari total pembiayaan wholesale yakni mencappai Rp 7,47 triliun. Khusus untuk sektor ini, Mandiri Syariah mencatat pertumbuhannya membaik yakni mencapai 11,4% secara yoy.

Di sisi lain, Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E.B. Subari mengatakan ke depan pihaknya memang akan lebih selektif menyalurkan pembiayaan. Anak usaha Mandiri Syariah ini akan tetap mendorong segmen ritel dan mengerem pembiayaan ke sektor yang cenderung beresiko semisal minyak dan gas (migas).

"Kami ingin bisnis kami tumbuhnya sehat, dan kami memang selektif dalam memilik sektor. Terutama sektor yang terpengaruh dengan kurs dan harga komoditas seperti oil and gas," ungkapnya.

Adapun hingga akhir tahun, Mandiri Syariah optimistis mampu mempertahankan pertumbuhan pembiayaan di kisaran 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati