JAKARTA. Industri pembiayaan sulit berlari kencang pada tahun ini. Bahkan, pertumbuhan pembiayaan perusahaan multifinance cenderung melambat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), outstanding pembiayaan pada akhir Juli lalu mencapai Rp 363,1 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 328,3 triliun, alhasil pertumbuhannya cuma 10,6%. Pertumbuhannya cenderung melambat jika dibandingkan pembiayaan per Juni 2014 yang masih bisa tumbuh 12,5% dibandingkan posisi sama tahun 2013. Segmen pembiayaan konsumer masih menjadi kontributor terbesar dengan nilai outstanding sebesar Rp 240,5 triliun. Disusul oleh pembiayaan sewa guna usaha Rp 114,03 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan cenderung melambat
JAKARTA. Industri pembiayaan sulit berlari kencang pada tahun ini. Bahkan, pertumbuhan pembiayaan perusahaan multifinance cenderung melambat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), outstanding pembiayaan pada akhir Juli lalu mencapai Rp 363,1 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 328,3 triliun, alhasil pertumbuhannya cuma 10,6%. Pertumbuhannya cenderung melambat jika dibandingkan pembiayaan per Juni 2014 yang masih bisa tumbuh 12,5% dibandingkan posisi sama tahun 2013. Segmen pembiayaan konsumer masih menjadi kontributor terbesar dengan nilai outstanding sebesar Rp 240,5 triliun. Disusul oleh pembiayaan sewa guna usaha Rp 114,03 triliun.