Pertumbuhan penduduk perluas potensi pasar KLBF



JAKARTA. Kencangnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia memberi ruang pertumbuhan pasar PT Kalbe Farma Tbk di Tahun 2011. Tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia berjumlah 237 juta. Meningkat 15,04% dibanding sepuluh tahun sebelumnya yang sekitar 206 juta jiwa. Sedang hasil kajian Bappenas menyebutkan pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49% per tahun. Menurut Analis NISP Sekuritas Lyana Margareth, sejak tahun 2005-2010 terjadi 4,5 juta kelahiran setiap tahunnya. Pertumbuhan populasi terebut menurutnya sama dengan pertumbuhan perluasan pasar KLBF. Sebab KLBF memiliki divisi nutrisi yang meliputi kebutuhan sejak persiapan kehamilan, hingga usia anak beranjak remaja. Tahun lalu divisi tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 22,6% year on year (YoY) menyumbang 26,2% pendapatan total, dan 34,3% laba kotor. “Divisi ini akan melanjutkan pertumbuhannya,” tulis Lyana di dalam riset tersebut.

Namun Merlissa Paramitha Trisno, Analis Danareksa Sekuritas punya perhitungan lain. Menurutnya pertumbuhan penduduk Indonesia yang berada di bawah 2%, tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan KLBF di tahun 2011. Meski begitu dia memprediksi pendapatan KLBF akan mengalami pertumbuhan, hanya saja terbatas, karena ketatnya persaingan. Ekspansi Usaha Sementara Analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro bilang ekspansi usaha KLBF ke Filipina akan menambah pendapatan KLBF di tahun 2011. “Kalau perusahaan tersebut terus melakukan ekspansi, pendapatannya juga akan terus bertumbuh,” katanya. Sepakat dengan hal tersebut Lyna dalam risetnya mengatakan popularitas produk KLBF sudah terlihat di Filipina. Tahun ini produksi di Filipina juga akan ditingkatkan. Selain Filipina KLBF telah menyasar Vietnam dan Nigeria untuk pengembangan pasar ekspornya. Untuk itu telah disiapkan dana sebesar US$ 10 juta. Di Vietnam KLBF akan menggandeng investor lokal. Presiden Direktur KLBF Irawati Setiady mengatakan kerjasama tersebut rencananya akan dimulai di tahun 2011. Lyana memperkirakan tahun 2011 pendapatan KLBF akan meningkat 13,7%. Perkiraan tersebut dibuat berdasarkan perhitungan di setiap segmen. Meningkat dari pendapatan tahun 2010 yang berkisar antara Rp 10 triliun hingga Rp 10,2 triliun. Sedang bottom line diperkirakan akan meningkat 25,4%. pada tahun 2011 menjadi Rp1,60 triliun meningkat dari perkiraan bottom line tahun 2010 yang sebesar Rp 1,28 triliun. Sedang Merlissa memperkirakan pendapatan KLBF tahun ini akan sebesar Rp 11, 6 triliun, naik 12,62% dibanding tahun sebelumnya yang diperkirakan mencapai 2010 Rp 10,3 triliun. Sedang laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 1,5 triliun naik 15,38% dibanding tahun 2010 yang sebesar Rp 1,3 triliun. Yualdo merekomendasikan tahan, sebab harga sudah melampaui target yang dibuatnya sebesar Rp 2.950 per saham. Kemarin KLBF ditutup dengan harga Rp 2.975 per saham turun 4,03% dibanding sehari sebelumnya. Senada dengan Yualdo, Merlissa pun merekomendasikan tahan dengan target harga Rp 3.500, sementara Lyana dengan target harga Rp 3.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.