KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah dilonggarkan sejak Agustus 2021 dinilai tidak akan langsung berdampak pada kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Equity Analyst Maybank Sekuritas Indonesia, Willy Goutama menilai, pemulihan pertumbuhan penjualan di toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) baru akan terlihat di tahun 2023. Menurut Willy, hal ini karena pemulihan yang masih lemah untuk daya beli masyarakat berpendapatan rendah dan kunjungan konsumen ke toko yang masih belum pulih. Willy menambahkan, faktor pertama yang dapat dilihat adalah dari penyerapan tenaga kerja yang masih lemah dan alokasi subsidi pemerintah yang turun di tahun 2022. Sementara itu, vaksinasi yang masih berpusat di pulau Jawa akan mempengaruhi kunjungan toko.
Baca Juga: PPKM makin longgar, cermati saham-saham sektor retail berikut Di kuartal ketiga 2021, kinerja RALS masih akan tertekan karena RALS kehilangan potensi penjualan dari penutupan gerai toko selama PPKM darurat dan level 3-4 yang berlangsung di bulan Juli–Agustus. Kinerjanya di kuartal keempat 2021 juga diprediksi masih belum akan positif. Wily memproyeksikan kinerja RALS akan berbalik positif paling cepat di kuartal pertama 2022. “Kami memproyeksikan bahwa kinerja RALS akan berbalik positif paling cepat di kuartal pertama 2022,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10). Adanya kenaikan harga komoditas menurut Willy seharusnya berkorelasi positif terhadap daya beli masyarakat secara keseluruhan. Namun, Willy berpandangan bahwa daya beli dari konsumen RALS baru akan pulih di tahun 2023. Baca Juga: Harga saham ritel RALS MAPI ACES dll tren naik, mana yang masih prospektif?
RALS Chart by TradingView