Pertumbuhan penumpang di bandara Soetta menurun



JAKARTA. Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) selama ini dikenal sebagai salah satu bandara terpadat dan tersibuk tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia. Bandara yang terletak di Provinsi Banten tersebut juga lama diketahui sebagai bandara utama di Indonesia. 

Namun, tampaknya, kinerja bandara Soetta mulai meredup belakangan ini. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan penumpang bandara Soetta yang mulai menurun.

Lihat saja, penumpang domestik bandara Soetta pada Februari 2016 mengalami pertumbuhan terendah di antara tiga bandara utama Indonesia, Juanda (Surabaya) dan Ngurah Rai (Bali).


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru saja dirilis, per Februari tahun ini ada 1,51 juta penumpang domestik yang melewati bandara Soetta. 

Sedangkan tahun lalu berjumlah 1,33 juta orang, artinya pertumbuhan penumpang tahunan mencapai 13,66%. Sedangkan bandara Juanda mengalami pertumbuhan 20,36% dari 474.994 orang tahun lalu menjadi 571.726 tahun ini. Ngurah Rai Bali mencatatkan pertumbuhan tahunan 15,79%. Dari 292.316 penumpang menjadi 338.482.

Sedangkan secara bulanan, dari Januari ke Februari, hanya bandara Ngurah Rai yang mengalami pertumbuhan positif (4,83%). Soetta dan Juanda masing-masing anjlok 13,32% dan 12,87%.

Tidak hanya secara tahunan dan bulanan pertumbuhan penumpang Soetta lebih rendah dibandingkan dua bandara utama lainnya . Menurut hitungan Biro Riset, selama lima tahun terakhir (2011-2016), pertumbuhan domestik bandara Soetta mencapai 20,25%. 

Pertumbuhan tersebut lagi-lagi menjadi yang paling kecil dibandingkan bandara Ngurah Rai (51,39%) dan Juanda (38,27%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan