KONTAN.CO.ID - LONDON. Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi hanya di bawah satu juta barel per hari (bph) pada tahun ini dan tahun depan. Hal ini terjadi lantaran konsumsi China terkontraksi pada kuartal kedua imbas masalah ekonomi. Mengutip Reuters, Kamis (11/7), permintaan minyak global pada kuartal kedua meningkat sebesar 710.000 barel per hari (year-on-year) yang merupakan kenaikan kuartalan terendah dalam lebih dari setahun, menurut IEA dalam laporan minyak bulanannya. "Keunggulan China memudar. Tahun lalu negara ini menyumbang 70% peningkatan permintaan global – angka ini akan turun menjadi sekitar 40% pada tahun 2024 dan 2025," kata IEA.
Pertumbuhan Permintaan Minyak Diprediksi Melambat karena Pangsa Pasar China Menyusut
KONTAN.CO.ID - LONDON. Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi hanya di bawah satu juta barel per hari (bph) pada tahun ini dan tahun depan. Hal ini terjadi lantaran konsumsi China terkontraksi pada kuartal kedua imbas masalah ekonomi. Mengutip Reuters, Kamis (11/7), permintaan minyak global pada kuartal kedua meningkat sebesar 710.000 barel per hari (year-on-year) yang merupakan kenaikan kuartalan terendah dalam lebih dari setahun, menurut IEA dalam laporan minyak bulanannya. "Keunggulan China memudar. Tahun lalu negara ini menyumbang 70% peningkatan permintaan global – angka ini akan turun menjadi sekitar 40% pada tahun 2024 dan 2025," kata IEA.