Pertumbuhan premi asuransi jiwa mengkilap



JAKARTA. Tahun lalu, bisnis asuransi masih mencatat pertumbuhan gemilang, baik itu perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Lihat saja, PT Sun Life Financial Indonesia. Pendapatan premi perusahaan asuransi asal Kanada ini tumbuh 13% menjadi Rp 855 miliar.

Pendapatan premi baru Sun Life melonjak 32% menjadi Rp 215,19 miliar. Laba PT Sun Life Financial Indonesia terbang hingga 380% di sepanjang tahun lalu, dari Rp 55 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 264 miliar. Pertumbuhan laba ditopang oleh peningkatan bisnis perseroan dan pembayaran premi berkala dari polis-polis lama. Bert Paterson, Direktur Utama Sun Life, mengungkapkan, dibandingkan usaha Sun Life Global, Sun Life Indonesia membukukan pertumbuhan paling tinggi.

"Di Amerika Utara, Filipina, bahkan di Kanada sendiri, pertumbuhan di Indonesia masih yang tertinggi," ujarnya, Selasa (22/4). Di dunia, operasional Sun Life, antara lain di India, China, Hong Kong, Inggris, Jepang, dan Indonesia. Aset Sun Life Indonesia tercatat sebesar Rp 5,2 triliun.


"Ukuran bisnis Sun Life di Indonesia mungkin tidak sebesar di negara lain yang memang sudah matang. Tetapi, pasar Indonesia sangat menjanjikan," imbuh Bert.

Perusahaan asuransi asal Kanada lain, Asuransi Jiwa Manulife Indonesia juga mencatat pertumbuhan lumayan. Berdasarkan laporan keuangan Manulife Financial Corporation, total penjualan asuransi Manulife di Indonesia tumbuh 18% ketimbang tahun 2012 menjdai US$ 120 juta. Pertumbuhan yang tinggi ini didorong oleh produktivitas keagenan dan penjualan lewat Bank Danamon.

Pertumbuhan pasar Indonesia ini menopang bisnis Manulife Financial di tengah total penurunan penjualan divisi asuransi Asia yang turun 16% dibanding tahun 2012 menjadi US$ 1 miliar.

Nelly Husnayati, Vice President Director and Chief Employee Benefits & Syariah Officer Asuransi Manulife enggan mengomentari laporan kinerja Manulife global tersebut. "Itu data dari Kanada, saya tidak bisa konfirmasi sampai kami merilis laporan," kata Nelly, ketika dihubungi KONTAN, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie