JAKARTA. Pertumbuhan industri reksadana syariah masih mini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total dana kelolaan reksadana syariah per akhir Maret tahun ini senilai Rp 12,03 triliun. Artinya, selama tiga bulan pertama tahun ini, dana kelolaan hanya bertambah Rp 799 miliar atau tumbuh 7,11% dibandingkan akhir tahun lalu. Porsi kelolaan reksadana syariah masih relatif kecil, yakni sekitar 4,72% terhadap total dana kelolaan industri reksadana yang mencapai Rp 254,77 triliun. Porsi tersebut naik tipis ketimbang akhir tahun lalu, yaitu 4,65%.Pertambahan jumlah produk juga sangat minim. Sepanjang tahun ini hanya ada tambahan satu produk anyar, sehingga total menjadi 75 produk. Kontribusi terbesar dana kelolaan syariah masih berasal dari jenis reksadana syariah saham, yaity Rp 6,21 triliun, yang memiliki 22 produk. Sedangkan, jenis reksadana syariah pendapatan tetap memberikan kontribusi terkecil, yaitu Rp 474,13 miliar, dengan sembilan produk.
Pertumbuhan produk reksadana syariah masih minim
JAKARTA. Pertumbuhan industri reksadana syariah masih mini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total dana kelolaan reksadana syariah per akhir Maret tahun ini senilai Rp 12,03 triliun. Artinya, selama tiga bulan pertama tahun ini, dana kelolaan hanya bertambah Rp 799 miliar atau tumbuh 7,11% dibandingkan akhir tahun lalu. Porsi kelolaan reksadana syariah masih relatif kecil, yakni sekitar 4,72% terhadap total dana kelolaan industri reksadana yang mencapai Rp 254,77 triliun. Porsi tersebut naik tipis ketimbang akhir tahun lalu, yaitu 4,65%.Pertambahan jumlah produk juga sangat minim. Sepanjang tahun ini hanya ada tambahan satu produk anyar, sehingga total menjadi 75 produk. Kontribusi terbesar dana kelolaan syariah masih berasal dari jenis reksadana syariah saham, yaity Rp 6,21 triliun, yang memiliki 22 produk. Sedangkan, jenis reksadana syariah pendapatan tetap memberikan kontribusi terkecil, yaitu Rp 474,13 miliar, dengan sembilan produk.