KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memacu transformasi digital untuk semakin memudahkan nasabah melakukan beragam transaksi keuangan hingga untuk kegiatan berinvestasi. Transformasi itu dilakukan dengan membangun layanan
superapp. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi
digital banking per Oktober 2024 tercatat mencapai 1.960,8 juta transaksi atau tumbuh sebesar 37,1 % secara tahunan atau y
ear on year (YoY). Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), salah satu yang gencar memperkuat tranformasi digital. Bank pelat merah tersebut telah menghadirkan superapp Wondr yang siap melayani memenuhi kebutuhan finansial dalam satu genggaman.
Aplikasi super tersebut menawarkan fitur yang lebih lengkap dan unggul dibandingkan dengan pendahulunya, BNI Mobile, sehingga semakin memudahkan nasabah. Wondr menjadi salah satu terobosan besar BNI dalam layanan
digital banking. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan kemudahan bertransaksi, tetapi juga menghadirkan fitur perencanaan keuangan komprehensif melalui tiga dimensi keuangan, yakni
insights, transaksi, dan
growth. Baca Juga: BCA Syariah Optimistis NPF Dapat Terjaga di Bawah 2% hingga Akhir 2024 Transformasi ini turut mendorong migrasi nasabah tradisional, yang sebelumnya mengandalkan kartu debit, ATM, dan mesin EDC, untuk beralih menggunakan Wondr. Peralihan ini memberikan dampak positif dengan meningkatnya transaksi digital dan menurunnya transaksi melalui mesin ATM dan EDC. Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, Wondr by BNI sudah menunjukkan pertumbuhan yang menarik meski usianya masih seumur jagung. Per September 2024, jumlah pengguna Wondr sudah mencapai 17,9 juta, meningkat 14,8% secara tahunan. Adapun transaksinya sudah mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9%, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2% YoY menjadi Rp1.104 triliun. “Sebanyak 70% dari nasabah tabungan BNI dikontribusikan oleh nasabah pengguna wondr by BNI. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di platform ini mencapai 50%," kata Putrama, belum lama ini. Sebaliknya, transaksi melalui ATM tercatat menurun sebesar 6,8%, sementara volume transaksi turun sebesar 9,4%. Saat ini, masyarakat semakin memilih bertransaksi menggunakan QRIS melalui aplikasi perbankan mereka, termasuk wondr by BNI. Transaksi digital melalui QRIS di wondr by BNI bahkan mengalami lonjakan sebesar 26,9% pada kuartal III-2024, mencerminkan pergeseran pola transaksi dari ATM dan EDC ke mobile banking. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, menyatakan bahwa kehadiran wondr by BNI mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan transaksi sekaligus mengarahkan investasi teknologi ke jalur yang tepat.
Baca Juga: BNI Gandeng Batumbu untuk Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM “Fungsi ATM semakin tergeser dengan semakin maraknya transaksi digital. Investasi ke perangkat lunak dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi merupakan langkah strategis yang lebih efisien secara operasional,” ujar Abdul Azis, Jumat (22/11). Adopsi wondr by BNI untuk berbagai kebutuhan, seperti pembayaran, transfer dana, hingga investasi, tidak hanya mendukung peningkatan transaksi digital tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap
fee-based income. Selain itu, hal ini berpotensi mengurangi biaya operasional pada e-channel, termasuk pengadaan mesin ATM dan EDC. Dengan semakin banyak nasabah yang beralih ke transaksi digital, BNI dapat mengurangi kebutuhan atas mesin ATM dan EDC, sehingga mendorong efisiensi biaya operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk