Pertumbuhan ULN swasta kian tinggi dari penerbitan surat utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) swasta sebagian besar berasal dari surat utang yang tumbuh 28,9% secara tahunan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), posisi ULN swasta Indonesia tumbuh 10,8% secara year-on-year (yoy) dengan total US$ 193,1 miliar per Januari 2019.

Ditinjau menurut instrumen utangnya, ULN swasta baik oleh bank, lembaga keuangan bukan bank, hingga perusahaan bukan lembaga keuangan masih didominasi oleh perjanjian pinjaman.  Kendati demikian, tren penggunaan surat utang sebagai instrumen oleh swasta juga mengalami peningkatan.

Posisi utang bank pada instrumen surat utang, misalnya, naik dari US$ 3,5 miliar pada Januari 2018 menjadi US$ 3,9 miliar pada Januari 2019.


Begitu juga dengan posisi ULN swasta perusahaan bukan lembaga keuangan. Nilai pada instrumen surat utang terus bertumbuh dari sebelumnya hanya US$ 26,47 miliar lalu terus naik hingga mencapai US$ 34,13 miliar pada Januari lalu.

Pertumbuhan posisi pada surat utang swasta tersebut mencapai 28,9% secara tahunan.

Adapun, menurut jangka waktu sisa, ULN swasta Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang dengan jatuh tempo di atas 1 tahun yakni senilai US$ 145,45 miliar. Sisanya, yaitu US$ 47,62 miliar memiliki jangka waktu kurang dari hingga satu tahun ke depan.

Ditinjau dari tujuan penggunaannya, BI mencatat, peningkatan ULN swasta ditujukan untuk modal kerja dengan nilai mencapai US$ 59,02 miliar, naik dari sebelumnya US$ 58,7 miliar pada bulan Desember 2018.

Begitu juga dengan utang swasta untuk refinancng dan tujuan lainnya masing-masng naik menjadi US$ 20,54 miliar dan US$ 30,45 miliar.

Sementara, utang swasta yang ditujukan untuk investasi turun dari sebelumnya US$ 64,09 miliar pada Desember 2018 menjadi US$ 63,88 miliar pada Januari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli