JAKARTA. Kalau tidak ada hambatan, Peraturan Pemerintah (PP) soal Pembentukan Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau Single Air Traffic System (ATS) bakal segera terealisasi awal Juni nanti. Keberadaan Perum Navigas Penerbangan ini amat penting untuk mensinergikan pengaturan lalu lintas udara. Herry Bakti S Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemhub), bilang rancangan aturan ini sudah ada di Sekretariat Negara (Sekneg). "Tinggal finalisasi dan diharapkan Juni bisa selesai," ujarnya Jumat (11/5). Nantinya Perum Navigasi Penerbangan ini bisa menjamin keamanan penerbangan di dalam negeri termasuk menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.Sejauh ini, sistem lalu lintas udara berada di dua wilayah bandara yaitu PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II). Lantas untuk sejumlah lokasi seperti Batam, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Bangka Belitung dikontrol oleh Bandara Changi, Singapura. "Kami menilai penting memisahkan pengelolaan ATC dari AP I dan AP II kedalam satu entitas supaya lebih fokus dalam pengembangan," katanya.
Perum navigasi penerbangan terbentuk Juni nanti
JAKARTA. Kalau tidak ada hambatan, Peraturan Pemerintah (PP) soal Pembentukan Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau Single Air Traffic System (ATS) bakal segera terealisasi awal Juni nanti. Keberadaan Perum Navigas Penerbangan ini amat penting untuk mensinergikan pengaturan lalu lintas udara. Herry Bakti S Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemhub), bilang rancangan aturan ini sudah ada di Sekretariat Negara (Sekneg). "Tinggal finalisasi dan diharapkan Juni bisa selesai," ujarnya Jumat (11/5). Nantinya Perum Navigasi Penerbangan ini bisa menjamin keamanan penerbangan di dalam negeri termasuk menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.Sejauh ini, sistem lalu lintas udara berada di dua wilayah bandara yaitu PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II). Lantas untuk sejumlah lokasi seperti Batam, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Bangka Belitung dikontrol oleh Bandara Changi, Singapura. "Kami menilai penting memisahkan pengelolaan ATC dari AP I dan AP II kedalam satu entitas supaya lebih fokus dalam pengembangan," katanya.