KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perikanan plat merah, Perum Perindo raih kontrak Rp 300 miliar saat ikut serta dalam pameran Seafood Expo North America (SENA) di Boston, 11 - 13 Maret 2018. Perum Perindo menandatangani kontrak dengan dua importir perikanan Amerika Serikat (AS). Hal itu dinilai akan meningkatkan pendapatan Perum Perindo. "Nilai ekspor kami akan meningkat 30 kali lipat lebih dibanding 2017 lalu," ujar Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda dalam siaran pers (12/3).
Perum Perindo mendapatkan kontrak senilai US$ 16,5 juta dengan Harbor Seafood Inc. selain itu Perum Perindo juga menandatangani kontrak dengan North Atlantic Inc senilai US$ 5,4 juta. Sejak 2016 lalu, Perum Perindo telah melakukan ekspor produk olahan ikan ke AS. Sebelumnya pada tahun 2016 nilai ekspor ke AS hanya senilai Rp 5 miliar, lalu 2017 Rp 10 miliar. Ekspor ke AS itu berupa produk olahan ikan kakap, kerapu dan mahi-mahi serta rajungan hasil produksi Perum Perindo bersama mitranya, PT Kemilau Bintang Timur (KBT) di Cirebon dan Makassar. Meningkatnya nilai ekspor itu, menurut Risyanto disebabkan oleh meningkatnya pasokan bahan mentah bernilai tinggi yang bisa diperoleh Perum Perindo. Selain itu peningkatan kualitas pun menjadi faktor pendorong ekspor. "Upaya kami untuk meningkatkan kualitas produk direspon positif buyer di luar negeri," jelas Risyanto. Risyanto bilang, selain ekspor ke AS, Perum Perindo juga sudah ekspor produk olahan tuna ke Jepang. Selain itu Perum Perindo juga melakukan ekspor cakalang beku ke Jepang dan ikan hidup ke Hongkong serta ekspor bandeng ke Srilanka.
Beroperasinya unit penangkapan dan pengolahan tuna milik Perum Perindo di Sorong akan meningkatkan produksi. Risyanto bilang akan menargetkan ekspor tuna ke Vietnam dan Thailand. Perkembangan ekspor tersebut membuat Perum Perindo optimis menungkatkan pendapatan. Melihat pasar ekspor yang tumbuh signifikan Risyanto bilang pendapatan 2018 sebesar Rp 1,038 triliun 50% akan diperoleh dari pasar ekspor. "Kami optimistis bisa melampau target pendapatan kami, karena perdagangan untuk pasar domestik pun terus tumbuh," terang Risyanto. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia