Perum Perindo siap kelola Pasar Ikan Modern Muara Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Megara (BUMN) yang bergerak di sektor perikanan, Perum Perindo siap mengelola Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta Utara.

Perum Perindo telah melakukan persiapan untuk mengelola PIM. Di antaranya dengan melakukan kajian pengelolaan pasar ikan modern ke beberapa negara termasuk di Korea Selatan pada Januari lalu.

"Kami siap karena memang kami sudah melakukan persiapan," ujar Direktur Utama Perum Perindo, Risyanto Suanda dalam siaran pers, Minggu (11/2).


Risyanto mengatakan akan segera menyusun rencana aksi yang lebih konkret lagi untuk pengelolaan PIM Muara Baru. Nantinya, PIM Muara Baru akan dintegrasikan dengan fasilitas dan aktivitas yang sudah ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru yang dikelola Perum Perindo.

Hal itu akan mudah dilakukan mengingat lokasi PIM terletak persis di depan gerbang PPSNZ. Pada PPSNZ sendiri telah terdapat fasilitas pasar ikan yang terdiri dari sekitar 900 kios, juga industri pengolahan ikan dan cold storage punya swasta yang menyewa lahan dari Perum Perindo.

Selain itu di PPSNZ juga terdapat ratusan kapal ikan yang bongkar di PPSNZ. Namun, Perum Perindo perlu melakukan perubahan budaya para pedagang.

"Perum Perindo akan menyiapkan para pedagang di pasar ikan lama untuk bisa mengubah mindset dengan berjualan yang lebih bersih dan higenis di PIM," jelas Risyanto.

Sebelumnya, PIM Muara Baru merupakan pasar ikan pertama di Indonesia yang mengusung konsep higienis dan modern “one stop shopping” aneka produk perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun PIM di lahan seluas 22.444 meter persegi.

PIM bertujuan untuk mendukung peningkatan perekonomian, produktivitas dan nilai tambah produk perikanan, mengembangkan sentra bisnis kelautan dan perikanan, dan turut berperan dalam peningkatan angka konsumsi ikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Susi Pudjiastuti mengatakan, dengan konsep higienis dan modern, ia ingin mengubah paradigma yang berkembang bahwa pasar ikan selalu kumuh dan bau.

Pasar yang bagus akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi pasar dan membeli ikan sehingga dapat meningkatkan konsumsi ikan nasional. Bahkan, Susi menargetkan angka konsumsi ikan per kapita masyarakat yang telah mencapai 46,7 kg per kapita meningkat menjadi 53 kg per kapita pada 2018.

Susi menargetkan, setidaknya setiap kota dengan 100.000 penduduk memiliki satu PIM. Oleh karena itu, ia meminta daerah lain turut mendukung dengan menyediakan lahan di tengah keramaian penduduk untuk dibangun PIM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie