JAKARTA. Anggapan bahwa penyatuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mendiskriminasikan salah satunya, yaitu perumahan, dimentahkan oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin. Menurut dia, kedua kementerian itu bisa saling bersinergi saat disatukan. "Kesulitan dalam perumahan adalah kurangnya infrastruktur. Sarana dan prasarana seringkali jadi hambatan," ujar Syarif saat membacakan sambutan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Property and Bank Award di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis malam (21/5). Syarif menuturkan, rumah yang dibangun relatif sulit dihuni jika kondisi infrastrukturnya tidak memadai. Dengan demikian, saat dua kementerian itu disatukan, kondisi jalan, air, dan kawasan, bukan lagi hambatan.
Perumahan murah sering terhambat infrastruktur
JAKARTA. Anggapan bahwa penyatuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mendiskriminasikan salah satunya, yaitu perumahan, dimentahkan oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin. Menurut dia, kedua kementerian itu bisa saling bersinergi saat disatukan. "Kesulitan dalam perumahan adalah kurangnya infrastruktur. Sarana dan prasarana seringkali jadi hambatan," ujar Syarif saat membacakan sambutan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di acara Property and Bank Award di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis malam (21/5). Syarif menuturkan, rumah yang dibangun relatif sulit dihuni jika kondisi infrastrukturnya tidak memadai. Dengan demikian, saat dua kementerian itu disatukan, kondisi jalan, air, dan kawasan, bukan lagi hambatan.