JAKARTA. Pengembang pelat merah, Perum Perumahan Nasional (Perumnas), menargetkan pembangunan 20.000 rumah di tahun 2011. Target ini naik 33,3% dibandingkan target tahun ini sebanyak 15.000 unit rumah. Untuk mencapai target, Perumnas meminta bantuan dana dari pemerintah dalam bentuk public service obligation (PSO). "Untuk tahun depan kami butuh dana PSO sekitar Rp 300 miliar," kata Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, Senin (11/10).Dengan dana PSO sebesar itu, Perumnas akan menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Himawan, baru tahun ini Perumnas mendapatkan dana PSO sebesar Rp 300 miliar. Dan, dana tersebut sangat berguna bagi Perumnas sebagai tambahan modal. Pemerintah sendiri sudah menyanggupi permintaan Perumnas soal dana PSO. Tahun depan, Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan memberikan bantuan dana dalam bentuk PSO sebesar Rp 300 miliar. "Dana itu dipakai untuk membebaskan lahan dan menyediakan rumah bagi PNS, TNI/Polri dan karyawan Jamsostek," ujar Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Zulfi Syarif Koto.Tahun ini, Perumnas menggarap beberapa proyek besar. Salah satunya proyek apartemen murah atau rumah susun milik (rusunami) di Malaka Green Klender, Jakarta Timur. Dalam proyek ini, Perumnas telah menunjuk perusahaan kostruksi pelat merah, PT Wijaya Karya menjadi kontraktor proyek. Perumnas menargetkan, pengerjaan proyek senilai Rp 100 miliar ini selesai tahun depan.Selain rusunami, Perumnas juga menggarap proyek pengadaan rumah murah bagi pegawai negeri sipil (PNS). Proyek ini melibatkan pemerintah daerah setempat. "Kami akan membangun 2.800 unit rumah bagi PNS di tujuh daerah," cetus Himawan.Sejauh ini, pangsa pasar properti yang dikembangkan Perumnas di Indonesia memang belum begitu besar. Dari kebutuhan 180.000 rumah per tahun, Perumnas memasok sekitar 10% saja. Meski begitu, Perumnas menargetkan akan menjadi pemasok rumah terbesar pada tahun 2015. Demi mencapai target tersebut, Perumnas fokus membidik konsumen berpenghasilan rendah. Menurut Himawan, pasokan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih sangat minim. Jumlahnya hanya berkisar 150.000-200.000 unit per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perumnas bangun 20.000 unit rumah dengan dana PSO
JAKARTA. Pengembang pelat merah, Perum Perumahan Nasional (Perumnas), menargetkan pembangunan 20.000 rumah di tahun 2011. Target ini naik 33,3% dibandingkan target tahun ini sebanyak 15.000 unit rumah. Untuk mencapai target, Perumnas meminta bantuan dana dari pemerintah dalam bentuk public service obligation (PSO). "Untuk tahun depan kami butuh dana PSO sekitar Rp 300 miliar," kata Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, Senin (11/10).Dengan dana PSO sebesar itu, Perumnas akan menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Himawan, baru tahun ini Perumnas mendapatkan dana PSO sebesar Rp 300 miliar. Dan, dana tersebut sangat berguna bagi Perumnas sebagai tambahan modal. Pemerintah sendiri sudah menyanggupi permintaan Perumnas soal dana PSO. Tahun depan, Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan memberikan bantuan dana dalam bentuk PSO sebesar Rp 300 miliar. "Dana itu dipakai untuk membebaskan lahan dan menyediakan rumah bagi PNS, TNI/Polri dan karyawan Jamsostek," ujar Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Zulfi Syarif Koto.Tahun ini, Perumnas menggarap beberapa proyek besar. Salah satunya proyek apartemen murah atau rumah susun milik (rusunami) di Malaka Green Klender, Jakarta Timur. Dalam proyek ini, Perumnas telah menunjuk perusahaan kostruksi pelat merah, PT Wijaya Karya menjadi kontraktor proyek. Perumnas menargetkan, pengerjaan proyek senilai Rp 100 miliar ini selesai tahun depan.Selain rusunami, Perumnas juga menggarap proyek pengadaan rumah murah bagi pegawai negeri sipil (PNS). Proyek ini melibatkan pemerintah daerah setempat. "Kami akan membangun 2.800 unit rumah bagi PNS di tujuh daerah," cetus Himawan.Sejauh ini, pangsa pasar properti yang dikembangkan Perumnas di Indonesia memang belum begitu besar. Dari kebutuhan 180.000 rumah per tahun, Perumnas memasok sekitar 10% saja. Meski begitu, Perumnas menargetkan akan menjadi pemasok rumah terbesar pada tahun 2015. Demi mencapai target tersebut, Perumnas fokus membidik konsumen berpenghasilan rendah. Menurut Himawan, pasokan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih sangat minim. Jumlahnya hanya berkisar 150.000-200.000 unit per tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News