Perumnas Gencar Garap Hunian Berkonsep TOD



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) terlihat cukup gencar menggarap hunian berkonsep TOD (Transit Oriented Development) yang dirancang dalam program Hunian Milenial.

TOD yang dimiliki Perumnas ada dua jenis dengan total 4 wilayah. Yang pertama adalah TOD yang sifatnya rumah tapak dan yang kedua adalah TOD yang sifatnya rumah vertikal atau sejenis apartemen.

Perumnas memiliki proyek rumah tapak dengan konsep TOD bernama Samesta Parayasa yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


“Samesta Parayasa ini diapit oleh 2 stasiun KRL yaitu Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit,” ungkap VP Corporate Secretary Perumnas Dian Rahmawati saat dihubungi Kontan, Selasa (17/10). 

Baca Juga: Pengembang Properti Gencar Bangun Proyek TOD

Ia menambahkan, perjalanan dari dan menuju stasiun kurang lebih hanya membutuhkan waktu 10 menit, dan disediakan fasilitas shuttle bus untuk menuju Stasiun Parung Panjang. 

“Kedepannya, Samesta Parayasa akan terhubung langsung dengan stasiun baru yaitu Stasiun Parayasa yang langsung berada di dalam kawasan proyek Samesta Parayasa,” tambahnya.

Untuk diketahui, Samesta Parayasa berdiri di lahan seluas (+/-) 200 Hektar dengan pengembangan tahap 1 seluas (+/-) 58 Hektar. Sementara dalam pengembangan tahap 1 total unit rumah yang ada kurang lebih hampir 3000 unit.

“Terdapat empat cluster yang dibangun di Samesta Parayasa, dengan harga unitnya mulai dari Rp 360 juta-an,” ungkap Dian.

Melalui Samesta Parayasa, Perumnas memproyeksikan pendapatan hingga akhir tahun ini dapat berada di atas Rp 100 miliar.

TOD jenis kedua yang dimiliki oleh Perumnas adalah TOD vertikal atau jenis apartemen bernama Samesta Mahata.

“Di Perumnas memiliki 3 proyek TOD yang kami namai Samesta Mahata Tanjung Barat, Samesta Mahata Margonda dan Samesta Mahata Serpong,” katanya. 

Baca Juga: Pengamat: Kenaikan Harga Huan TOD Bisa Lebih Tinggi dari Non TOD

Yang pertama ada Samesta Mahata Tanjung Barat yang terintegrasi dengan Stasiun KRL Tanjung Barat. Di kawasan TOD ini, ada sebanyak 208 unit apartemen subsidi dan 48 unit komersil yang dijual. 

Harga apartemen tipe subsidi adalah mulai dari Rp 185 jutaan dan mulai dari Rp 850 jutaan untuk tipe komersil. 

Lalu Samesta Mahata Margonda yang dibangun di atas lahan 10.650 meter persegi ini berlokasi di Depok, Jawa Barat dan terintegrasi dengan Stasiun KRL Pondok Cina. 

Hingga kini memiliki 2 tower dengan total 940 unit dan 25 lantai dengan harga apartemen ini berkisar antara Rp 200 juta-Rp 500 juta.

Dan yang terakhir adalah Samesta Mahata Serpong yang berlokasi di daerah Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Terdapat 330 unit apartemen subsidi dengan harga Rp 290 juta untuk luas bangunan 34,53 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .